🎀 36. Aku Milikmu

114 41 14
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Bersama atau tidak, hatiku selalu memilihmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersama atau tidak, hatiku selalu memilihmu. Dan jika dunia menentang, aku akan tetap memilih untuk menggenggam tanganmu."

-°•°🎀°•°-


Setelah selesai jogging di sekitar taman, Astra dan Archer memutuskan beristirahat di bangku kayu di bawah rindangnya pohon. Napas mereka masih tersengal pelan, tapi suasana tenang membuat kelelahan itu terasa lebih ringan.

Archer duduk sambil menunduk, menatap ujung sepatunya dengan wajah serius. Astra meliriknya sekilas, merasa ada sesuatu yang mengganggu pikiran pria itu.

"Archer, kamu kenapa?" tanya Astra dengan nada lembut.

Archer menarik napas panjang sebelum menjawab. "Astra... apa kamu merasa bosan?"

Astra mengernyit bingung. "Maksudmu bosan jogging?"

Archer menggeleng pelan. Ia tetap menatap ke depan, matanya menerawang jauh. "Bukan. Aku sedang memikirkan masa depan."

Astra mengubah posisi duduknya, kini lebih menghadap Archer. "Masa depan kita?"

Archer mengangguk. "Aku sadar... ada perbedaan usia yang cukup jauh di antara kita. Gaya hidup kita juga berbeda. Kadang-kadang aku berpikir, bagaimana kita bisa hidup bersama dengan semua perbedaan itu." Suaranya terdengar pelan namun penuh kegelisahan.

Astra terdiam sejenak, mencoba memahami kekhawatiran itu. "Kamu takut orang-orang akan mencemooh kita?"

Archer mengangguk lagi, kali ini dengan senyum getir. "Aku tidak ingin kamu disakiti karena mereka menganggap kita pasangan yang tidak cocok. Aku takut orang bilang hubungan kita aneh... atau bahkan menjijikkan."

Astra mendekat, menggenggam tangan Archer dengan lembut. "Menurutmu, apakah kita bersama itu salah?"

Archer menoleh dan menatap matanya. "Tidak. Bagiku, bersama kamu adalah hal terbaik yang pernah terjadi."

Astra tersenyum hangat, mengusap punggung tangan Archer dengan ibu jarinya. "Aku juga merasa begitu. Kita memang berbeda. Tapi aku percaya, cinta itu bukan tentang kesempurnaan atau bagaimana pandangan orang lain. Cinta itu kita yang rasakan. Kalau ada hal yang belum kita pahami, kita bisa belajar bersama."

Archer terpaku mendengar kata-kata itu. Kagum dengan pemikiran dewasa Astra, ia pun tersenyum lega. "Sejak kapan kamu jadi dewasa seperti ini?"

Astra terkikik pelan. "Aku sudah lama dewasa. Kamu saja yang tidak menyadarinya."

Archer tertawa kecil, lalu menepuk puncak kepala Astra dengan sayang. "Mulai sekarang, aku akan berusaha jadi lebih baik. Aku akan belajar dan tumbuh bersama kamu. Oke?"

Astra mengangguk mantap, senyumnya makin lebar. Tanpa berkata apa pun, ia menyandarkan kepalanya di bahu Archer, merasakan kehangatan yang membuatnya nyaman.

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang