🎀 18. Pembuat Onar Kecil

116 46 0
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Jangan jatuh untuk sesuatu yang mungkin hanya permainan bagi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan jatuh untuk sesuatu yang mungkin hanya permainan bagi orang lain."

—°•°🎀°•°—


Tiga hari berlalu begitu cepat. Kini, Archer dan Astra tengah bersiap untuk pergi ke mansion milik Archer. Dengan langkah santai dan senyum mengembang, Archer berjalan keluar dari kediaman Nicholas. Berbeda dengannya, Astra mengikuti dari belakang dengan wajah yang ditekuk.

Archer memberi kode pada Janus.

"Ya, Pak." Janus mengangguk patuh sebelum melangkah ke arah Astra. "Biarkan saya membantu Anda, Nona Astra." Ucapnya sopan, lalu mengambil alih koper yang sedari tadi Astra pegang.

Di belakang mereka, Bibi Ra masih menggenggam tangan Astra erat, raut wajahnya penuh kecemasan.

"Tolong jaga dia untukku," pintanya pada Archer. "Jika dia butuh sesuatu, kau bisa menghubungiku kapan saja."

Archer menatap wanita itu sejenak sebelum mengangguk pelan. "Tentu saja. Saya akan menjaganya dengan baik. Tidak perlu khawatir. Dia tidak akan pernah hilang dari pandangan saya."

Setelah berpamitan, mereka masuk ke dalam mobil, dan kendaraan itu pun melaju meninggalkan kediaman Nicholas.

Di sepanjang perjalanan, keheningan menyelimuti. Astra hanya diam, menatap keluar jendela tanpa ekspresi, sementara Archer fokus menatap lurus ke depan. Tak ada yang berinisiatif memulai percakapan, seolah-olah tak ada kata yang perlu diucapkan.

Lalu, suara isakan kecil terdengar.

Archer menoleh sekilas dan mendapati Astra menelungkupkan wajahnya pada kedua boneka yang ia berikan tempo hari. Bahunya bergetar pelan, isakan lirihnya memenuhi ruang mobil.

Namun, Archer tidak mengatakan apa pun. Tidak ada usaha untuk menenangkannya, apalagi memeluknya dan membisikkan kata-kata penenang. Ia hanya memandang Astra dengan tatapan yang sulit diartikan.

Hah... entahlah. Mungkin dia memang terlalu buruk dalam membaca perasaan orang lain.

30 Menit Kemudian...

Mereka tiba di mansion Archer—sebuah bangunan megah dengan halaman luas. Di tengahnya, terdapat taman bunga tulip yang tertata rapi, serta air mancur dengan patung kuda yang dikelilingi bunga mawar merah.

Begitu masuk ke dalam rumah, mata Astra membulat kagum. Interiornya begitu elegan dan terasa hangat, sesuatu yang tak pernah ia bayangkan dari seorang Archer Nash Oberon.

"Wow... Ternyata dia punya selera yang bagus." batinnya kagum

Archer memberi instruksi pada seorang pelayan. "Bawa barang Astra ke kamarnya."

Pelayan itu mengangguk hormat. "Ya, Pak."

Archer melanjutkan, "Mulai sekarang, datanglah seminggu sekali untuk membersihkan rumah ini."

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang