Hallo semua, maaf banget ya... Untuk book ini Lara TIDAK AKAN MELANJUTKANNYA LAGI. Huhuhu(╯︵╰,) maaf banget ya🙏
-------------🎀
Pernikahan ini bukan tentang cinta. Setidaknya, bukan untuknya.
Astra Elyra Calista selalu percaya pada pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terkadang, yang paling menakutkan bukanlah rahasia yang kita sembunyikan… tapi reaksi orang lain saat mengetahuinya."
—🎀💕🎀—
Dalam Taksi
Astra menatap layar ponselnya dengan gelisah. Vesta belum juga membalas pesan atau mengangkat teleponnya. Dengan napas tertahan, ia kembali mencoba menelepon.
Tut… tut… tut…
Tidak diangkat.
Ia menghela napas dalam, mencoba menenangkan diri. Namun, hatinya tetap tidak tenang.
Kring… kring…
Sebuah panggilan masuk. Dengan cepat, ia mengangkatnya.
"Vesta?" tanyanya penuh harap.
Namun, suara di seberang berbeda.
"Halo, Nay di sini," suara Nay terdengar sedikit cemas.
Astra menyesap udara, mencoba fokus. "Hei, Nay. Ada apa?"
"Penyanyi kita batal tampil malam ini. Kamu bisa datang, kan?"
Astra mengusap wajahnya, mencoba mencari alasan yang masuk akal. "Aku baru saja bilang kalau aku ingin istirahat."
"Ayolah, ini terakhir kali," bujuk Nay dengan nada memohon.
Astra menatap keluar jendela taksi, memperhatikan lampu-lampu kota yang berpendar. "Aku nggak bisa, Nay. Hari ini Sabtu."
"Benar," Nay terkekeh kecil. "Hari ini Sabtu."
"Maaf, Nay. Aku benar-benar ingin, tapi…"
Tiba-tiba, ponselnya bergetar lagi.
Dreett... dreett...
Sebuah panggilan lain masuk. Matanya membelalak saat melihat nama di layar.
"Maaf, Nay. Aku harus mengangkat ini," katanya cepat sebelum beralih ke panggilan lain.
"Astra."
Suaranya terdengar datar, tetapi tetap memiliki tekanan yang khas.
"Archer?" gumam Astra, sedikit panik. Menjauhkan sedikit handphonenya, Ia menoleh pada sopir. "Permisi, bisakah Anda mematikan radionya?"
Sopir mengangguk dan menekan tombol, membuat suara radio menghilang. Astra menggigit bibir. "Kenapa meneleponku?"
"Aku tahu ini hari Sabtu, dan kita punya kencan," ucap Archer tanpa basa-basi. "Tapi aku ada rapat mendadak. Aku mungkin pulang terlambat… sekitar pukul sepuluh malam."