Suara derap langkah kaki di koridor kelas yang masih sepi membuat langkah terdengar dengan jelas, Disa gadis itu tidak pernah absen memberikan bekal untuk Jemi.
"Selamat pagi kak Jemi, semoga bekal nya abis lagi ya," ucapnya pada bangku kosong yang pemiliknya masih belum berangkat
Disa meletakan kotak makan hitam itu dengan hati-hati, lalu seperti biasa dia sengaja meninggalkan sticky note diatasnya.
"Bye kak Jemi," ucapnya dengan segera meninggalkan kelas XI MIPA 2
Sekitar pukul 06.50 Jemi baru sampai disekolah, lelaki itu duduk di kursinya tangannya dengan reflek mencari sesuatu ke arah laci meja nya.
"Lagi?" ucapnya, dengan segera lelaki itu membaca tulisan diatas kotak bekal itu, Jemi selalu membacanya
Selamat hari kamis, buat kamu yang manis. Di habisin ya bekalnya
Semangattt hari ini — ADibukalah kotak makan itu dengan penasaran, kelopak matanya menyipit membentuk senyuman disana.
Nasi goreng makanan kesukaannya, Jemi benar-benar sangat berterima kasih untuk si pengirim bekal ini, karena berkat dia Jemi jadi tidak telat makan.
Sebenernya dia ingin mencari tau siapa pengirim bekal ini, namun akhir-akhir ini kegiatan nya disekolah sudah cukup padat dan melelahkan sehingga membuatnya tidak punya banyak waktu.
"Em enak," ucapnya, saat menyuapkan sesendok nasi goreng itu ke mulutnya
Pagi ini Jemi lupa tidak sarapan, dia kesiangan tapi untungnya bekal itu menjadi penolongnya.
"Dia masak sendiri apa beli ya?" entah bagaimana tiba-tiba saja pikiran Jemi menjadi random
"Enak banget, bisa tuh buka catering."
Saat tengah asik menyantap makanan, dengan tidak sopan Hanif mengambil sendok dari tangan Jemi.
"Anjing nif, ganggu aja lu," ucapnya kesal, bagaimana tidak dia sedang enak menyantap makanannya malah diambil paksa oleh temannya
"Minta dikit, gue liat-liat udah beberapa hari ini lu bawa bekal mulu," ucap Hanif masih dengan menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya
"Udah jangan di abisin," Jemi merebut paksa makanannya, "Lagi mau hemat duit."
"Idih tumben lu perhitungan sama duit, lagi seret ya duit bapak lu?" Memang minta di colok mata Hanif
Jemi hanya melirik sinis kearahnya "Ngga usah bacot mulu, lu mau ngapain kesini?"
"Mau pinjem buku paket PPKn."
"Gimana sih lu buku paket aja ketinggalan, gimana lu mau jadi warga negara yang baik."
"Ngga usah ngomongin baik sama gue, gue pernah effort jauh-jauh ke kota dia malah diputusin," mendengar penuturan Hanif seketika tawa Jemi tertawa ngakak
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebetan ; Lee Jeno [End]
Fanfiction❝Ngga usah berharap gue bakal suka sama lo!❞ - Jemi ©2023, dinluvie