23 - sakit hati

28 5 1
                                    

Prang.

Sebuah benda yang sengaja di lempar keatas meja oleh lelaki tampan dengan hidungnya yang mancung, Jemi menatap Disa dengan tidak suka.

"Lo ngga ngerti bahasa manusia?! Udah gue bilang ngga usah kasih gue bekal lagi!!" suaranya meninggi membuat semua pasang mata menatap kearah mereka

Disa terdiam, kaget serta ada sedikit rasa marah saat melihat bekal yang dia berikan untuk Jemi berceceran diatas mejanya.

Matanya sedikit berkaca-kaca, makanan yang dia siapkan sedari pagi hanya dilempar begitu saja dihadapannya. Disa merelakan sedikit waktunya untuk membawakan bekal untuk Jemi namun yang dia dapat hanyalah bentakan dari lelaki itu.

"Lo maunya apa sih dari gue?!"

"Ngga usah berharap gue bakal suka sama lo!"

"Gue jijik tau sama lo, murahan!"

Rasanya Disa sudah tahan lagi dengan perkataan Jemi yang sangat menyakitkan, Disa memukul mejanya dengan sangat keras sehingga membuat semua orang yang berada disana kaget.

"Jangan sembarangan ya kak kalo ngomong!"

"Apa maksud lo bilangin gue murahan?!"

"Gue udah berbaik hati ya kak, gue ikhlas ngasih bekal buat lo!"

"Tapi gue juga ngga akan terima lo bilang gue murahan!!"

Disa sudah tidak dapat menahan amarahnya lagi, masa bodo dengan suaranya yang sehabis ini akan hilang.

Tidak ada yang berani memisahkan keduanya, bahkan Runa cewe yang cukup berani saat di kelas pun menjadi diam gadis itu hanya menggigit kukunya dengan perasaan takut.

Jemi tertawa, lelaki itu berjalan mendekati Disa yang masih terheran-heran melihatnya. Tangan Jemi menyentuh pipi Disa dengan pelan lalu mengelusnya.

"Apa iya?"

"Mungkin lo cuma penasaran aja sama gue, atau lo pengen ngerasain gue?" Ucapnya dengan mengusap bibir Disa pelan

"Mau kapan, one night stand," ucapnya dengan berbisik tepat ditelinga Disa





Plak.

Sebuah tangan mendarat tepat di pipi kanan lelaki itu, Jemi sedikit meringis kesakitan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, dengan cepat lelaki itu menyekanya.

Mata Disa melotot, tangannya mengepal kuat deru nafasnya tidak beraturan. Dia tidak pernah menyangka Jemi akan mengatakan hal yang tidak pantas kepadanya.

"Gue ngga semurah itu ya kak!"

"Lo boleh ngga suka sama gue, tapi ngga harus lempar makanan juga kak!"

"Lo mau minta ganti rugi?!" suara Jemi semakin meninggi, dia tidak terima dengan gadis itu yang menamparnya

"Sebutin aja berapa, sekalian gue bayar harga diri lo juga!!"

Disa sudah tidak dapat membendung air matanya lagi, hatinya sangat sesak bahkan semua anak yang mendengar pun merasa marah dengan ucapan Jemi.

"Jahat banget lo kak!" Marah Kinan, gadis itu yang sedar tadi hanya diam akhirnya membuka suara karena memang apa yang dikatakan oleh Jemi sangat keterlaluan

"Mau ngomongin harga diri kak?! lo pikir cewe lo itu juga punya harga diri?! gue liat dia ciuman sama cowo lain di gudang olahraga!" marah Kinan

"Lo diem! gue ngga ada urusan sama lo!" marahnya dengan menunjuk kearah Kinan

Suara tangisan Disa semakin terdengar, dengan cepat Kinan menghampiri teman baiknya itu diikuti Runa. Mereka memeluk Disa dengan kencang lalu mengusap punggungnya pelan berusaha untuk menenangkannya.

Gebetan ; Lee Jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang