20 - pemilihan osis

18 4 0
                                    

Sedari kemarin Disa banyak melamun, semua berawal saat dia ingin mengambil tempat makan yang dia berikan kepada Jemi.

Namun tidak seperti biasanya kotak makan itu selalu kosong, kali ini pemandangan berbeda yang dia lihat. Tutup kotak makannya tergeletak disamping tempat sampah.

Rupanya Jemi membuang makanannya, bahkan dengan tempat makannya pun dia buang.

Sudah seminggu Disa memikirkan hal itu, bahkan dihari-hari itu dia absen memberikan bekal untuk Jemi.

Merasa permasalahannya tidak mendapat jawaban, Disa mencoba menanyakannya kepada teman baiknya, Kinan.

Disa
nan gue lg galau

Kinan
galau knp lu

Disa
menurut lo gue kasih bekal lg ga buat kak jemi?

Kinan
menurut gue ga usah
lagian kak jemi ga menghargai pemberian orng

Disa
tp mungkin dia ga suka menu nya
bisa jd kan?

Kinan
iya bisa jadi
tp kan tetep aja ga menghargai

Disa
mungkin ga enak

Kinan
udh lah dis terserah lo aja
klo udh kasmaran emng susah
yg salah aja masih dibelain

Disa hanya membaca pesan terakhir dari Kinan, tidak ada niatan untuk membalas karena semua yang Kinan katakan memang benar.

Apron yang berada diatas meja itu diambilnya lalu dia kenakan, sedari tadi Disa memang tengah memikirkan untuk memberikan Jemi bekal atau tidak.

Namun entah ada bisikan dari mana, Disa berniat membawakan bekal lagi untuk gebetannya itu, menu nya hanya sederhana karena dia takut makanan kali ini akan berakhir di tempat sampah juga.






Memang sejak beberapa minggu lalu hari-harinya berlalu dengan sangat berat, namun Disa sudah jauh lebih baik saat ini walaupun beberapa kali dirinya harus bertemu dengan Jemi untuk soal organisasi.

Setelah upacara pada hari senin beberapa waktu lalu, semua calon ketua osis di sekolahnya telah menyampaikan visi dan misi masing-masing.

Jemi—lelaki itu juga mencalonkan dirinya menjadi ketua osis, sedari seminggu yang lalu mereka gencar mengkampanyekan agar memilihnya.

"Gue males banget nin," keluh Disa dengan menidurkan kepalanya diatas meja

"Kenapa dis?"

"Ketemu kak Jemi sama si Susan."

"Sabar lah dis, namanya juga masih baru pasti lagi lengket-lengket nya tuh."

"Idih apa sih nan, males banget gue liat mereka lagi bucin."





Semua pengurus telah berada di lapangan, mempersiapkan semua keperluan pencoblosan. Saat apel pagi Disa berdiri persis disamping Jemi wangi lelaki itu masih sama.

Jantung Disa kembali berdebar tidak beraturan, walaupun dia mengetahui Jemi memiliki kekasih namun perasaan Disa tidak berubah.

"Demi kesuksesan acara berdoa menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing, dimulai."

"Selesai."




Sebelum semua siswa-siswi neo city melakukan pencoblosan, pengurus osis lebih dulu memilih. Dari bilik suara Disa merasa bingung dengan pilihannya.

Dilembar pencoblosan terdapat 3 nama yaitu ; Rakes Maraka, Egi Jemi Nabhan, Hanif Yunan Damanik.

"Gue pilih siapa ya?"

Gebetan ; Lee Jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang