Masih dihari yang sama, saat ini keduanya tengah berada di pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan memasak.
Sedari tadi Jemi hanya mengekor mengikuti langkah Disa yang sibuk mencari bahan yang mereka butuhkan. Namun, langkah nya tiba-tiba terhenti Disa belum sempat menanyakan lagi makanan apa yang ingin Jemi makan.
"Kak Jemi mau makan apa?"
"Apa aja yang penting bareng kamu."
"Serius kak aku bingung mau masak apa."
"Aku makan apa aja bisa Disa."
"Kak Jemi gak punya alergi kan?"
"Ada."
"Alergi apa?"
"Alergi orang caper," ucapnya kemudian diikuti kekehan keras olehnya
"Ada-ada aja orang cakep."
Mereka melanjutkan berbelanja, Disa juga sengaja membeli beberapa bahan makanan lainnya dan makanan ringan untuk mengisi dapur lelaki itu.
"Udah yuk kak, aku udah beli semua bahannya."
"Udah? kamu ngga mau beli yang lain juga?"
"Ngga ini udah banyak."
"Yaudah aku bayar dulu."
Disa memainkan ponselnya sembari menunggu kedatangan Jemi yang tengah berada di toilet, kurang lebih 10 menit menunggu akhirnya laki-laki itu kembali dengan membawa 2 es krim ditangannya.
Pintu mobil sedikit terbuka, menampakkan wajah tampan Jemi—lalu lelaki itu menyodorkan salah satu eskrim kearahnya.
"Dimakan keburu mencair," dengan senang hati Disa menerima es krim rasa coklat itu
"Makasih."
"Maaf ya lama, tadi aku mampir beli es krim dulu."
"Tau aja lagi panas-panas gini enaknya makan es krim."
"Abisin dulu es krim nya baru kita jalan," Disa hanya mengangguk menurut
"Tapi kak, aku kok deg-degan mau main kerumah kamu."
Lelaki disampingnya tersenyum, entah ada keberanian dari mana tangan Jemi bergerak untuk mengelus rambut panjang Disa, sedangkan yang dielus rambutnya hanya bisa mematung mencoba menetralkan detak jantungnya.
"Rumahku sepi, cuma ada mbak itupun kalo sore pulang ke rumahnya."
"Terus tiap hari kak Jemi sendirian dirumah?"
"Iya sama supir."
"Orang tua kakak kemana?"
"Ibu udah meninggal, kalo ayah ada tapi tiap hari sibuk pulang kalo cuma inget rumah."
Disa terdiam—dia merasa tidak enak sudah bertanya hal yang pribadi seperti saat ini, apalagi melihat perbedaan raut wajah Jemi membuatnya ingin memukul mulutnya sendiri.
"Maaf ya kak, aku ngga tau harusnya aku ngga nanya hal pribadi kakak."
"Gapapa kok, aku aman udah biasa ditanyain begitu."
"Tapi jangan dipikirin ya kak."
"Ngga tenang aja, es krim nya udah abis kan? kita langsung kerumah ku ya."
"Iya kak."
Mobil putih itu melaju memasuki perumahan mewah, tidak heran bagi Disa kalau memang Jemi anak orang berada terlihat dari penampilan serta kendaraan yang selalu dia gunakan setiap sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebetan ; Lee Jeno [End]
Fanfiction❝Ngga usah berharap gue bakal suka sama lo!❞ - Jemi ©2023, dinluvie