32 - berduaan

17 3 0
                                    

Setelah selesai mengikat tali sepatunya Disa berpamitan dengan orang tuanya, jangan tanya Arsal lelaki itu tengah staycation dengan teman-teman nya.

Ponselnya bergetar menampilkan pesan dari Jemi, senyum Disa terlihat saat membaca pesan dari gebetannya.

Kak Jemi
selamat pagi
aku otw ke rumah kmu ya

Disa
oke, hati-hati kak

Kak Jemi
oh ya, pulang sklh free gak?

Disa
free kok
knp kak?

Kak Jemi
aku tiba' kangen masakan kmu

Disa
kak jemi mau aku bawain bekal lg?

Kak Jemi
eh ngga, bukan

Disa
terus?

Kak Jemi
pulang sklh ke rumahku masak bareng mau gak?

Disa
boleh
kak jemi mau dimasakin apa?

Kak Jemi
apa aja aku makan, asal kmu yg masak
pulang sekolah nanti kita belanja bareng
aku hari ini bawa mobil ya

Disa
oke kak

Disa berpikir sejenak, tangannya dengan cepat mengetik sesuatu di aplikasi pencarian. Menampilkan berbagai resep masakan yang menggugah selera.

"Kak Jemi punya alergi gak ya?"






Beep beep

Mobil mercedes-benz warna putih berhenti tepat didepan rumahnya, benar saja Jemi membawa mobil untuk berangkat ke sekolah hari ini.

Jemi turun dari mobilnya melihat gadis cantik dengan rambut panjangnya tergerai berjalan kearahnya membuat jantungnya berdetak tidak karuan, buru-buru Jemi membukakan pintu mobil untuk Disa.

"Eh ngga usah kak, aku bisa sendiri."

"Gapapa aku mau mastiin kmu duduk dengan nyaman."

Disa hanya tersenyum mendengar penuturan lelaki tampan di sampingnya.





Sepanjang perjalanan matanya tidak terlepas dari sosok tampan Jemi, pesonanya saat mengemudi mobil terlihat semakin terpancar, apalagi hidung mancungnya, bibir tipisnya yang berwarna pink, serta tatapan matanya yang tajam membuat Disa semakin gila memujinya.

Dari jarak sekitar 200 meter sudah terlihat ramai anak-anak sekolah mereka. Disa menengok menatap Jemi yang masih fokus menatap jalanan.

"Kak aku turun di warung bu ely aja ya."

"Ngga ngga, aku yang jemput kamu aku juga yang harus pastiin kmu sampe ke sekolah."

"Tapi kak, aku gamau kak Jemi di omongin yang ngga-ngga sama mereka."

"Aku ngga peduli."

Dengan cukup tergesa Disa segera turun dari mobil Jemi lalu tidak lupa berucap terimakasih, namun pergelangannya dengan cepat Jemi tahan.

"Aku anterin ke kelas," ajaknya

"Ngga usah kak, ini aku sekalian mau ke koperasi."

"Ayo bareng."

Disa hanya menghembuskan nafasnya kesal, Jemi memang keras kepala. Dia hanya tidak mau merepotkan Jemi terus.

"Mau beli apa?" tanya Jemi

Gebetan ; Lee Jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang