30 - pulang bareng

25 4 0
                                    

Chapter kali ini agak panjang
Semoga ngga bosen ya...

Happy reading

___

Masih di hari yang sama, sehabis dari kantin Jemi memang mengantar Disa bahkan sampai ditempat duduknya. Hal itu jelas saja mengundang banyak pertanyaan orang lain yang melihat keduanya. Padahal baru beberapa hari yang lalu Jemi mendatangi Disa dan terjadi perdebatan diantara keduanya namun sekarang terlihat baik-baik saja.

"Dis kamu pulang sama siapa?" tanya lelaki itu dengan suara yang cukup pelan, sengaja supaya anak-anak yang berada di sana tidak mendengarnya

"Sama abang."

"Kalo pulang sama gue mau ngga?"

"Hah? pulang kemana?" Pikiran Disa tiba-tiba sangat lemot, tatapan Jemi seakan menyihirnya untuk selalu menatapnya

"Kerumah aku aja, mau?" Jemi tertawa pelan, Disa sangat menggemaskan jika seperti ini

Disa yang masih belum sadar hanya mengangguk mengiyakan, Jemi lagi-lagi hanya tertawa kemudian mencubit pipinya pelan.

"Lucu banget sih dis."

"Cieee," ejek satu anak kelas melihat interaksi keduanya

cause i'm envy, seakan hanya ada mereka berdua saja yang berada disana. Keduanya nampak tidak memperdulikan semua orang yang melihatnya iri.





Semenjak kejadian beberapa menit yang lalu membuat Disa selalu tersenyum sendiri saat mengikuti pelajaran. Dia masih tidak menyangka pipinya akan dicubit oleh Jemi.

Namun-bukannya senang Kinan malah kesal melihat tingkah Disa, apa dia lupa kalau Jemi pernah membuatnya menangis bahkan walaupun bukan dia yang dimaki namun rasa kesal itu masih ada saat melihat Jemi.

Tetapi sekarang apa? Disa malah terlihat bahagia dan melupakan masalah itu dengan mudahnya.

"Dis lo jangan terlalu deket sama kak Jemi, lo tau kan dia masih belum putus sama Susan."

Perkataan Kinan seakan menjadi pengingat baginya, raut wajah Disa terlihat murung. Dia melupakan fakta itu, namun dia merasa Jemi dengannya semakin dekat dan Disa nyaman bersamanya.

"Tapi semua orang bisa berubah kan nan?"

"Bisa, gue ngga bilang Jemi jahat tapi sebagai temen gue cuma bisa ngingetin lo, perasaan lo ngga boleh sampe melewati batas karena Jemi masih pacaran sama Susan."

"Kalo Jemi udah putus?"

Kinan nampak kesal, ada saja pertanyaan dari Disa seakan gadis itu ingin Kinan sepemikiran dengannya.

"Ya ampun Disa, lo ngga boleh ngarepin hubungan orang lain apalagi berdoa biar putus."

"Iya sih nan tapi gue masih berharap sama kak Jemi."

"Sama yang jelas-jelas aja, kaya Cakra."

"Dih kenapa jadi Cakra, gamau gue."

"Cakra kurang baik apa sih dis?"

"Bukan kurang baik, tapi gue ngga punya perasaan apa-apa sama dia."

"Emang susah sih ya."

"Tapi gatau kenapa kalo kak Jemi gue ngga mau berhenti suka."

"Idih geli banget, semoga kak Jemi ngga main-main deh sama lo."






Jam pelajaran telah berakhir, seperti perkataannya Jemi benar-benar berniat untuk mengantar Disa, buktinya lelaki itu sudah menunggunya didepan kelas MIPA 1.

Gebetan ; Lee Jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang