12 - pengumuman

16 3 0
                                    

Pagi ini Disa bangun kesiangan ditambah harus menunggu abang ojol yang lama menjemputnya, dia tidak tahu entah bagaimana nasib bekalnya jika Jemi ternyata sudah berada di kelasnya.

"Aduh pak bisa ngebut lagi ngga?!" tanya Disa sedikit berteriak karena kadang antara pengemudi dengan penumpang tidak dapat mendengar dengan jelas

"Ngga boleh ngebut-ngebut dek jalanan udah rame," ucapnya

Karena sudah cukup kesal Disa menghela nafasnya panjang, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Sekarang tinggal sabar saja hingga sampai ketempat tujuan.

"Kalo kak Jemi udah di kelas gimana ya?"

"Gue masih gamau dia tau, belum siap."

Disa tenggelam dalam pikirannya sendiri, sampai tidak sadar kalau dia sudah berada di depan sekolahnya.

"Dek ini mau turun ngga?"

"Eh iya pak," ucapnya dengan tersenyum canggung lalu turun dari atas motornya

Tanpa mengulur waktu Disa langsung berlari menuju koridor kelas 11 MIPA, sekolahan memang sudah lumayan ramai karena memang hari sudah semakin siang.

Dari luar kelas Disa sudah mengintip kedalam kelas MIPA 3, benar saja. kelasnya sudah sangat ramai.

"Aduh ini gimana."

Disa sangat kebingungan, tidak mungkin kan dia main masuk saja tanpa menghiraukan orang lain, yang ada dia malah dicurigai nanti

Dari arah belakangnya, seseorang bertubuh tinggi dengan badannya yang bidang itu berjalan melewatinya begitu saja masuk kedalam kelas nya.

Itu Jemi.

Deru nafasnya berdegup dengan semakin kencang, hanya melewati nya saja bau maskulin khas wanginya sudah sangat tercium oleh Disa.

"Ya tuhan wanginya bikin candu," ucapnya dengan sangat pelan

Dari arah pintu kelasnya, ada seorang gadis berambut pendek keluar dari kelasnya untuk membuang sesuatu di tempat sampah.

Tanpa menyia-nyiakan waktu, Disa menghampiri gadis itu dengan tangan satunya yang sengaja dia gunakan untuk menutupi mulutnya.

"Kak, bisa minta tolong ngga? tolong kasih ini ke kak Jemi, ini punya dia," ucap Disa dengan agak menunduk

"Dari siapa?" tanyanya

"Bilang aja, dari orang biasanya."

Gadis itu hanya terheran-heran, namun dia tanpa banyak bertanya akhirnya menerima kotak makan itu.

"Makasih ya kak," ucap Disa dan segera berlari menjauh dari kelas 11

Sementara di kelas XII MIPA 3, Jemi tengah menyalin catatannya karena sudah banyak sekali pelajaran yang tertinggal.

"Mi nih," ucap gadis berambut pendek itu dengan menyodorkan kotak bekal ditangannya

Kegiatan menulisnya terhenti, Jemi mendongak melihat seseorang disampingnya itu, lelaki tampan itu sedikit kaget.

Lalu dengan reflek tangannya merogoh laci dibawah mejanya, rupanya benar disana kosong tidak ada apapun.

"Dari lo?" tanya nya

"Bukan, dari cewe gatau siapa."

"Dia bilang apa?"

"Katanya dari orang biasanya, nih ambil," dengan wajah yang kebingungan Jemi mengambil bekal itu lalu menaruhnya ke dalam laci nya

"Makasih ya."

"Iya."

Jemi ingin mengejarnya, namun percuma saja pasti gadis itu sudah tidak ada di depan kelasnya. Dia benar-benar sangat ingin tahu siapa sebenarnya si pengirim bekal itu.

Gebetan ; Lee Jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang