Karena merasa kesal sering dipojokkan oleh Susan—Jemi berniat untuk mencari tahu siapa orang yang selalu memberikan bekal untuknya.
Lelaki itu dengan sengaja berangkat lebih pagi dari biasanya, sekolah tentu masih sangat sepi hanya ada segelintir siswa rajin yang memang sudah langganan berangkat pagi.
Jemi memasuki kelasnya, memastikan kalau si pengirim bekal belum meletakkan bekal itu di mejanya.
Masih menggendong tasnya Jemi berjalan keluar, lelaki itu sengaja bersembunyi di balik sebuah tempat sampah yang tidak terlalu jauh dari kelasnya.
"Siapa ya kira-kira orang yang suka bawain gue bekal."
"Kenapa gue deg-degan."
Ditunggu sekitar 5 menit, seseorang itu masih belum terlihat batang hidungnya. Jemi mulai resah dia takut jika hari ini dia tidak datang.
Tetapi dari arah gerbang sekolah terlihat seorang wanita berambut panjang berjalan sedikit mencurigakan, dia menengok ke kanan dan kiri sebelum akhirnya memasuki kelas MIPA 2.
Dengan sangat berhati-hati, Jemi mengikuti wanita itu lalu dia mencoba melihatnya dari balik jendela.
Matanya terbelalak saat dia mengetahui jika gadis itu Ayudisa, adik kelasnya anggota osis juga sama dengannya.
"Oh jadi lo yang tiap hari ngasih gue bekal?" Jemi memasuki kelasnya dengan kedua tangannya menyilang di dadanya
Disa tentu kaget melihat keberadaan Jemi yang tidak tahu dari mana datangnya.
"Loh k-kak Jemi u-udah berangkat?" suaranya sedikit gemetar karena gugup
"Lo ngapain masih bawain gue bekal? lo mau ngancurin hubungan gue sama Susan?"
Disa menggelengkan kepalanya cepat, gadis itu berusaha menepis semua tuduhan dari Jemi.
"Lo seneng kalo gue sama Susan putus?"
"Gara-gara lo Susan jadi marah sama gue!"
"Mau lo apa sih? lo berharap gue suka sama lo gitu?!"
"Bisa ngga ngga usah ganggu hubungan gue sama Susan?!"
Suara Jemi yang keras membuat beberapa anak yang sudah berada di sekolah menghampiri sumber keributan, disana Disa hanya terdiam menunduk gadis itu tidak dapat membalas ucapan Jemi terhadapnya.
"Mi udah!" lerai Nata yang baru saja datang, semua orang menatapnya takut
"Puas mi ngomongnya?" Tanya Nata dengan menatap tajam kearah teman baiknya itu
"Lo harusnya berterima kasih sama Disa, lo itu orang yang ngga tau terima kasih," ucapnya dengan tegas dihadapan Jemi
Tangan Nata langsung menggenggam lengan Disa dan membawa gadis itu pergi dari sana, dengan semua orang menatap ketiganya bingung.
Disa masih menundukkan kepalanya, namun dapat Nata lihat kalau gadis itu tengah menangis, terlihat dari air matanya yang terus berjatuhan.
"Lin kamu gapapa? maafin Jemi ya lin," ucap Nata berusaha menenangkan adik kelasnya
"Olin coba liat saya," ucapnya dengan sedikit menundukkan kepalanya melihat kondisi Disa yang masih menunduk
"Udah ya jangan nangis, nanti bedaknya luntur," Nata tertawa kecil ingin sedikit menghibur nya
"Masih pagi nanti malu banyak yang liat," ucapan Nata membuat Disa perlahan mengangkat wajahnya
Dengan instingnya sebagai laki-laki, Nata segera membuka tas ranselnya lalu mengeluarkan jaket yang berada didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebetan ; Lee Jeno [End]
Fanfiction❝Ngga usah berharap gue bakal suka sama lo!❞ - Jemi ©2023, dinluvie