Haruto sudah semenjak tadi fokus dengan menguliti ujung jari Edith, melakukannya sebagai kesenangan tambahan selain berbangga diri berhasil mengambil nyawa bagian dari kelompok Junghwan, sekarang hanya ada lima orang lagi—yang akan ia gilir sesuai target. Selesai dengan menguliti ujung jari Edith, ia memotong tangan hingga kaki menjadi potongan-potongan. Hingga beralih menumpuk potongan manusia itu di bawah pohon, Haruto kembali ke dalam tenda dengan keadaan kotor noda darah.Ia melihat ke arah Leroy, menatap sebentar hingga ia keluar dengan membawa pemantik api, dikumpulkannya dedaunan kering hingga ranting, diambilnya dua batu berukuran sedang di tepi danau. Ia usahakan untuk menyalakan api, Haruto kemudian melangkah mengambil potongan daging, yang dicucinya dengan bersih, menusuk daging itu dengan ranting besar yang sudah ia runcingi ujungnya.
Haruto membakar daging itu, sambil bersenandung dan sesekali tersenyum, ia menatap tumpukan potong tubuh Edith, kemudian memperhatikan daging yang sedang dipanggangnya. Leroy yang berada di dalam tenda mencium bau panggangan tersebut—mulutnya terbuka seperti mencari sesuatu, hidungnya menajam mencari asal aroma itu. Matanya sedikit terbuka, ia temukan Haruto sedang duduk dengan kedua tangan yang sibuk memegang sesuatu hal.
Haruto menyuapi Leroy, orang yang disuapi langsung merespons dengan baik, membuka mulutnya mengunyah daging itu. Sungguh kelezatan meski rasanya tidak seenak dengan bumbu tambahan, Haruto terus mengembangkan senyumnya sembari terus menerus menyuapi Leroy. Dengan keadaan setengah sadar—demi memulihkan kondisi tubuhnya, Leroy terus merima, mengunyah, mengecap dan menelan tanpa rasa curiga, tanpa bertanya-tanya bagaimana Haruto mendapatkan makanan di dalam hutan ini.
Haruto kembali Keluar dari tenda saat makanan yang dipegangnya habis dimakan Leroy. Haruto mendekatkan tubuhnya pada nyala api, ia kembali menusukkan daging pada ranting yang ia runcingi tadi—daging yang menetes air terpanggang oleh bara api, Haruto membolak-balik daging itu hingga matang. Ia mencium aroma daging itu, mengambil sepotong dan langsung menguyah, kembali masuk ke dalam tenda untuk menyuapi Leroy—karena sekarang Leroy-lah yang membutuhkan makanan.
Kembali disuapinya Leroy, anak itu makan begitu lahap, tak sabar menunggu suapan demi suapan selanjutnya. Leroy kembali tertidur pulas setelah banyak daging panggang itu masuk ke dalam perutnya, mungkin esok hari kondisi Leroy akan membaik. Haruto lagi dan lagi keluar dari tenda, ia membawa alat seadanya—menuju potongan tubuh Edith. Haruto menggali tanah, ia akan membuat lubang sederhana untuk menutupi jejaknya dalam membunuh seseorang, terutama ia harus menyembunyikannya dari Leroy.
Di siang yang tidak terlalu terik saat itu, Haruto sudah dapat memasukkan potongan tubuh Edith ke dalam lubang berbentuk lingkaran yang cukup dalam, Haruto memasukkan potongan tubuh itu dengan hati-hati, bahkan memisahkan antara organ dengan yang lainnya. Haruto mengelap keringat, ia lekas menutupi lubang itu dengan tanah.
Matanya menerawang menatap dedaunan yang saling menutupi menciptakan udara yang sejuk. Haruto mendongakkan kepalanya, ia sedang berpikir bagaimana langkah selanjutnya untuk menyambut nyawa teman-teman Edith yang lainnya, Haruto ingin mereka mati dengan cara yang berbeda.
---00---
Caspian menggigit bibir dalamnya, keras hingga luka kecil tercipta dengan darah kecil tercampur liur, Caspian yang saat itu bersama Doyoung—keduanya memilih menyerah, Leroy tidak ditemukan di sekitar sekolah. Lapangan menembak kosong, perpustakaan dikunci dan mereka sudah masuk ke hutan demi mencari keberadaan Leroy. Tetap saja, hasilnya sia-sia.
Caspian mendengus kesal, kelihatan stress dengan apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Caspian gelisah lantaran, mereka pasti akan dihukum oleh Junghwan atau lebih buruknya Leroy melapor hingga mereka berhasil ditangkap dan mendekam di penjara. Tidak! Itu tidak boleh terjadi, bagaimana pun ia harus menemukan Leroy—demi keamanan dan ketengan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/340579605-288-k541197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST OF VALOR| TREASURE
Mystery / ThrillerMereka bilang, Haruto gila. Setelah mengunyah kecoa. Ia divonis sebagai disabilitas mental, yang ke depannya harus masuk sekolah ABK. Namun hal itu ditolak mentah oleh Ayahnya, dengan keras kepala Ayah Haruto tetap mendaftarkannya pada sekolah swast...