Semua orang pasti terluka, tapi tidak semua orang bisa memahami, mengobati dan merawat luka itu. Ada orang yang memilih untuk menyembunyikan, ada juga yang terang-terangan memperlihatkan. Semua itu tergantung siapa dan bagaimana mereka mengatisipasi rasa sakitnya. Namun, banyak orang telah menutupi rasa sakit itu—hingga memilih untuk menjadi salah satu sampah di dunia, manusia adalah sampah dan dunia adalah tempat menelan para manusia bajingan.Polisi mengantisipasi laporan warga setempat astas kebakaran hebat di sebuah perumahan elit. Pihak damkar melakukan peninjauan, hal itu disiarkan di media telivisi hingga platform online—meski mereka mengatakan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, penyebab kebakaran pun sama seperti kebakaran di area limbah industri, tidak atau sama sekali tidak dapat diketahui. Namun, peristiwa kebakaran ini tidak semanarik penemuan jasad anak SMP yang telah dinyatakan overdosis narkoba, orang-orang yang bersangkutan telah ditangkap untuk interview masalah baru berdatangan kendati kejelasan kematian pak Zhang belum diketahui pelakunya, tidak ada kamera pengawas yang mempersulit proses penyidikan.
Meski Peony dan Junghwan adalah dua orang yang memungkinkan untuk dicurigai, Mrs. Betty yang merupakan saksi dari penemuan jasad pak Zhang tidak diketahui keberadaannya, dia menghilang beberapa waktu tanpa kabar atau memberikan kabar ke pihak penyidik. Pihak keluarga dari pak Zhang bahkan tidak diketahui keberadaannya, hingga kasus itu benar-benar mempersulit pihak berwajib. Divisi kriminal kemudian memutuskan untuk menghentikan sementara kasus kematian Pak Zhang, sebab masalah baru telah tercipta—anehnya semua itu seperti rencana, tapi siapa oknumnya? Tidak ada, semua insiden tersebut hanyalah kebetulan.
"Tidak ada cara lain kecuali meminta bantuan pihak lain, produksi narkoba yang disebutkan saudara CH termasuk kelas besar yang berhasil memasukkan penjualan sekelas internasional, penyeludupan tersebar di wilayah timur hingga Singapore serta China," ucapan Polisi Jaehyuk memantul dalam rapat mereka setelah jasad overdosis diterima keluarga.
"Seperti yang diterangkan saudara CH, heroin terjual laku di pasar Indonesia, mereka menyeludupkan lewat kapal nelayan. Heroin termasuk narkotika golongan satu, di Korea mereka menjual beragam jenis narkoba. Pada intinya, tanpa bantuan pihak ketiga, aksi penangkapan bisa saja gagal. Kenapa? Tempat itu termasuk kelas besar penghasil narkoba memasok kebutuhan warga hingga klien internasional." semua mata tertuju pada Polisi Jaehyuk, mereka memikirkan ucapan tersebut.
"Pihak ketiga, kita bisa mengajukan bantuan DEA," cetus peserta rapat dengan mantap.
Semua mata tertuju pada orang tersebut. "Mereka bekerja di bawah depertemen kehakiman. Tapi, mereka federal Amerika. Sama tujuan dan tugasnya memerangi penyeludupan, penyalahgunaan narkotika."
"Yakin mereka dapat membantu proses itu? Pemasokan untuk kerja sama tidak memandai. Apa ada baiknya meminta bantuan pihak FBI? Penyeludupan sama saja dengan tindakan kriminal tingkat atas." Polis Pil-doo ikut menyuarakan pendapatnya.
Polisi Jaehyuk menoleh ke arah kanan, kepala divisi kriminal menjadi ketua rapat mereka. "Kedua saran itu cukup membantu, sebelumnya terima kasih Polisi Jaehyuk dan Pil-doo—" kepala divisi tersebut meneguk ludah, membenarkan kaca matanya yang melorot.
"Kita bisa meminta bantuan angkatan udara dan angkatan darat. Jika hal tersebut tidak juga memandai, kita bisa meminta bantuan pihak DEA," pungkasnya dengan mantap, semua orang sempat terdiam—mereka tidak terpikir untuk meminta bantuan pihak domestik.
"Itu saran baik, Pak! Baik, kita laksanakan," cetus Polisi Jaehyuk mengakhiri rapat tersebut. Satu per satu dari mereka saling bersalaman lalu pergi dengan kesibukan masing-masing, perencanaan untuk melakukan pengebrakan pada Mansion di tengah hutan akan terlaksana dua hari ke depan.
---00---
Pada siang itu, Leroy berbaring pada dedaunan kering matanya menghunus sinar matahari yang merambat masuk pada sela dedaunan hijua hingga pucuk tanaman yang bercahaya meneteskan embun sekarat. Mulutnya terbuka mengeluarkan napas yang terasa sesak, Haruto berdiri dengan memeluk boneka beruang pemberian Leroy pada saat itu. Di situasi itu, sungguh sangat kentara bagaimana sikap keduanya—Leroy yang merasa tersiksa dengan semua tawaran yang diucapkan Haruto, ia harus membantu proses balas dendamnya pada kawanan Junghwan. Haruto melantunkan lirik lagu Mr. Lonely dengan suara seadanya tapi di rungu Leroy, nyanyian itu suram.
![](https://img.wattpad.com/cover/340579605-288-k541197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST OF VALOR| TREASURE
Gizem / GerilimMereka bilang, Haruto gila. Setelah mengunyah kecoa. Ia divonis sebagai disabilitas mental, yang ke depannya harus masuk sekolah ABK. Namun hal itu ditolak mentah oleh Ayahnya, dengan keras kepala Ayah Haruto tetap mendaftarkannya pada sekolah swast...