Memang sulit awalnya, namun Nakhala dapat berdamai akhirnya. Kisahnya yang rumit akhirnya mendapatkan jalan keluar, juga mendapatkan akhir yang bahagia. Setidaknya untuk mereka-mereka yang dicintainya.
Syamil tetap bersama Utara dan Ken. Yasha 'pun sama, ibunya itu masih berada di negeri orang sana. Masih mencoba berdamai dengan dirinya dan keadaan yang telah berubah seratus persen. Meninggalkan Nakhala tetap dengan keempat ayahnya. Tak apa karena memang Nakhala yang memintanya.
Dirinya dan kedua orang tuanya sudah berbaikan, ketiganya sudah menerima satu sama lain. Namun tak dapat dipungkiri kehidupan tetap berputar. Baik ayah ataupun ibunya, Nakhala tahu bahwa keduanya tetap memiliki rencana. Setelah ini, mereka harus tetap menjalani hidup mereka sesuai rencana yang sudah mereka rancang sedemikian rupa.
Nakhala pernah bilang 'kan, bahwa tak apa walau tak ada dirinya di sana. Nakhala lebih dari cukup bahagia dengan keempat ayahnya. Dengan Abi, Yayah, Didi, dan juga Papa Juan.
"Adek, susunya udah Yayah buat ya, nak."
Yayah, adalah orang pertama yang membawa Nakhala dalam kehidupan empat laki-laki yang kini tinggal bersamanya. Yayah jugalah yang membuat Nakhala bertemu dengan orang-orang baik seperti mereka. Nakhala tak akan lupa sebagaimana bahagianya wajah Yayah saat tahu bahwa Mama mau mengobrol dengan Nakhala.
Dan Nakhala baru tahu bahwa Mama adalah kakak kembar Yayah. Sulit diterima dengan cepat karena ini bagai mimpi. Tapi Nakhala akhirnya menyadari bahwa sikap cengeng Yayah ternyata sama dengan Mama. Bagaimana tangan keduanya yang dengan cepat menghapus air mata mereka, bagaimana cara tertawa mereka, semuanya mirip. Pantas saja banyak orang yang mengatakan bahwa Nakhala begitu mirip dengan Yayah.
"Kalau nggak diminum biar Didi abisin, ya?"
Lalu Didi, Nakhala tak yakin memanggil laki-laki itu dengan sebutan Abang ataupun Ayah. Sebab Didi adalah keponakan ayahnya. Seharusnya Nakhala memanggil laki-laki itu dengan panggilan Abang namun laki-laki itu menolak keras. Nakhala sudah ditetapkannya menjadi anak pertamanya, jadi walaupun nanti dirinya menikah dan memiliki anak, Nakhala akan menjadi anak sulungnya. Memang aneh, memang apa yang diharapkan dari laki-laki satu ini?
Namun Nakhala sangat menyayangi Didi. Bagaimanapun tingkah anehnya, laki-laki yang sering sekali memberinya uang itu dan pernah membuatnya sedih. Didi selalu bisa menghibur Nakhala. Dengan tingkah konyolnya, Didi tak pernah membiarkan senyum Nakhala pudar.
"Buahnya, Papa Juan taruh kulkas ya, nak?"
Lalu Papa Juan. Setelah bertemu ayah kandungnya, Nakhala jadi bingung dengan panggilannya terhadap Papa Juan. Bukan tidak mau, namun Nakhala terkadang takut canggung. Sebab pernah sekali dirinya memanggil Juan dengan panggilan Papa saja, namun yang menyahut adalah Syamil. Nakhala menjadi merasa bersalah.
Maka belakangan ini, anak laki-laki itu sering memanggil Juan dengan panggilan Abang.
"Iya Ab—"
"Papa, Nakhala. Papa~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakhala (SELESAI)
Fiksi RemajaNakha bukannya tidak bersyukur karena sudah hidup lebih dari berkecukupan dan punya empat ayah. Tetapi Nakha hanya bingung. Bagaimana bisa dia punya empat ayah tanpa adanya seorang ibu?