Jay baru saja menyelesaikan pekerjaannya saat Yudhi menelponnya untuk membelikan Nakhala buah-buahan. Jay bahkan dibuat bingung saat Yudhi menyuruhnya cepat karena ini menyangkut harga dirinya. Pemuda itu awalnya mengabaikan ucapan si abang beda ayah ibu nya itu, namun Yudhi kembali menelponnya dan berkata ada tamu yang sama sekali tidak ditunggunya datang ke rumah. Sungguh Jay dibuat penasaran, maka dengan rasa ingin tahu, laki-laki itu membawa mobil miliknya dengan sedikit lebih cepat dari biasanya.
"Heh! Ngapain lo di sini?!"
Jay terkejut saat mendapati sepupunya yang tengah berada di pekarangan rumahnya. Masih dengan seragam SMP nya. Juga dua remaja lelaki seusianya. Ternyata benar, tamunya yang ini sama sekali tidak diinginkannya.
"Dih lo juga ngapain di sini, Bang?" tanya Ken bingung. Menelisik penampilan Jay dari atas hingga ke bawah.
Jay memutar bola matanya malas, "Ya ini rumah gue kali!" jawab Jay ketus. Tangannya disilangkan di depan dada.
"Lah kata Papa lo tinggal di apartemen." ucap Ken bingung. Pasalnya sang ayah berkata bahwa Jay tinggal.di apartemen sendirian. Bukan di sebuah rumah mewah.
Ray dan Hisyam saling berpandangan. Keduanya sama-sama bingung, kenapa Ken bisa kenal pemuda yang sekarang ada di depan mereka ini? Apa mereka pernah bertemu sebelumnya?
"Bang Didi kenal sama Ken?" tanya Hisyam bingung.
Ken hendak menjawab pertanyaan Hisyam, namun Jay lebih dulu menyela.
"Anak mantan sopir gue dulu waktu di Melbourne." ucap Jay enteng.
Diliriknya sang sepupu dengan wajah datar dan terkesan malas. Ken 'pun sama, remaja laki-laki itu juga menatap Jay dengan datar.
"O-oo? Keren juga ya hehe." Hisyam terkekeh kecil.
Sedikit tidak masuk akal sebab umur Ken dan Nakhala hanya terpaut beberapa bulan saja, sedangkan dia sudah mengenal Jay saat dirinya dan Nakhala masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Tapi ya mungkin saja waktu Jay masih SD? Ya Hisyam tetap ber-positif thinking.
"Percaya lo?" tanya Ken pada Hisyam tak percaya.
"Y-ya iya?" Hisyam tersenyum canggung.
Ken melengos malas, remaja itu langsung meninggalkan kedua temannya dan sang sepupu. Keluar gerbang rumah Nakhala dengan kesal, Ken bahkan melupakan tujuannya.
Mencari tahu tentang saudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakhala (SELESAI)
Подростковая литератураNakha bukannya tidak bersyukur karena sudah hidup lebih dari berkecukupan dan punya empat ayah. Tetapi Nakha hanya bingung. Bagaimana bisa dia punya empat ayah tanpa adanya seorang ibu?