BAB 7

61.4K 5.9K 207
                                    

              Sepanjang perjalanan, Candy heboh di kursi belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Sepanjang perjalanan, Candy heboh di kursi belakang. Membiarkan Omnya menyupir seorang diri di depan sedang gadis kecil itu asyik membicarakan apa pun yang ada di kepalanya pada Alma. Meski terlihat, Alma bahkan tidak sepenuhnya mengerti soal cerita-cerita gadis kecil itu. Namun hal baiknya, Alma tetap memperhatikan karena cukup terperangah melihat Candy yang sangat ekspresif saat bercerita. Sesekali, gadis kecil itu juga meminta validasi akan kisah-kisahnya pada susternya yang menemani di sisi.

"Teluuuus ... Dy gambal-gambal juga tapi Pipi kasih Dy kecil-kecil."

Melirik dari spionnya, Naka mendapati wajah Alma yang hanya terlihat bingung, tetapi mengangguk. Lelaki itu menahan senyumnya. Sudah dipastikan Alma pusing tujuh keliling mendengarkan cerita Candy yang tiada habis.

"Hoam ... Dy mau syusyu, Cus." Candy terlihat menguap. Kemudian menerima dot susu yang diberikan oleh susternya dan gadis itu akhirnya menyandar. Terlihat lelah dan mengantuk setelah menyelesaikan ceritanya yang entah jilid ke berapa.

Menit demi menit berlalu juga mobil yang melaju membelah jalan tol yang cukup padat di akhir pekan ini. Keadaan di dalamnya cukup hening setelah Candy benar-benar tertidur. Naka melirik lagi pada spion. Menatap Alma yang ikut menyandarkan kepala sisi jendela.

"Tidur aja, masih jauh," kata Naka di depan kemudinya.

Tentu, Alma tidak meresponsnya. Hanya terlihat sedikit terkejut dengan suara yang tiba-tiba tetapi bahkan tidak tertarik untuk menoleh. Namun perlahan, kedua matanya ikut terpejam. Pergi ke alam mimpi dengan Naka yang menarik sudut bibirnya sedikit.

*__*

Alma terbangun dari tidurnya saat mendengar suara tangisan di sampingnya. Gadis itu terjaga, menatap pada Candy yang ternyata tengah menangis di pangkuan susternya yang sedang mencoba menenangkan. Dilihatnya juga, mobil berhenti dan terparkir di depan sebuah mini market. Gadis itu menegapkan duduknya. Mengusap matanya sekilas kemudian mengambil alih seluruh kesadarannya dan mencoba menatap sekeliling.

"Ayo Dy beli buku gambarnya sama Om Naka aja. Tante Almanya masih bob—eh udah bangun itu Tante Almanya."

Alma menoleh pada Naka sekilas saat namanya dibawa-bawa oleh lelaki itu. Kemudian Candy yang tiba-tiba mengulurkan tangannya pada gadis itu membuat Alma sedikit kebingungan.

"Dy kebangun tadi Kak Alma, terus minta buku gambar," beritahu susternya Candy pada Alma.

Masih belum bersuara, Alma membawa Candy yang meronta meminta di gendong ke atas pangkuannya. Ketika bertemu di depan rumah orang tua angkat Alma itu, Candy memang sudah menodongnya buku gambar. Namun ketika mereka masuk mobil, gadis kecil itu seakan lupa karena dia keburu menunjukkan bonekanya yang dibawa kepada Alma.

"Dy mau buku gambal Kakak," rengek Candy pada Alma.

"Ini udah mau sampai rumah. Dy tahu terus tiba-tiba dia ngerengek minta buku gambarnya. Gue mau beliin di mini market. Lo tunggu sini aja," kata Naka. Lalu tanpa menunggu jawaban dari Alma, lelaki itu sudah keluar dari mobilnya.

Not Your Princess [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang