Exhale ... inhale ...
Alma menekankan itu dalam dirinya dan dilakukan berulang-ulang. Di sore hari di mana cuaca masih terlihat cukup terik pada pukul 5 ini, kepala Alma jadi ikut memanas. Selain pekerjaannya yang belum usai sejak tadi, pesan masuk dari nomor asing yang ternyata dari klinik hewan yang didatanginya siang tadi juga menambah suhu di dalam kepalanya.
Sialan Naka!
Ah, tuh kan! Alma jadi terus-terusan mengumpat karena kelakuan satu manusia itu!
Tenang Alma, enggak usah dipikirin ... bukan urusan lo.
Sekali lagi, Alma menekankan dalam hatinya. Dia pun memutuskan untuk tidak membalas apa pun pada si klinik hewan tadi dan mengabaikan pesan itu begitu saja. Lanjut menghubungi timnya terkait pekerjaan yang sedang mereka kerjakan meski Alma mengerjakannya di rumah. Namun sebelum itu berhasil ia lakukan, id caller seseorang yang belum ia ganti muncul di layar. Membuat percobaan menenangkan Alma hilang seketika.
Mas Naka is calling ...
Sial! Dia belum mengganti atau bahkan menghapus nomor manusia satu itu!
Kesal dan dengan amat sangat terpaksa, Alma pun memutuskan untuk menjawabnya. Dia akan memastikan bahwa ini adalah terakhir kalinya dia menjawab panggilan dari manusia yang sangat tidak ingin ia sebutkan namanya itu.
"Woah akhirnya telepon gue diangkat juga! Harus bikin perayaan nggak sih gue ini?"
"Kucing lo udah selesai. Dan—" Alma menekan perkataannya. "Amat sangat minta tolong jangan pernah lo hubungi gue lagi."
Dengusan dia dengar di sebelah. "Mana bisa begitu. Justru gue telepon lo mau minta tolong."
Tanpa perlu menunggu lebih lama, Alma langsung memutuskan panggilannya. Manusia satu itu ternyata cukup tidak tahu diri. Sudah dikasih hati, malah minta jantung. Masih baik Alma menolongnya tadi dan dia justru memanfaatkan kesempatan seperti ini. Dipikirnya Alma ini manusia sebaik apa?
Oh, Alma bukanlah orang yang sebaik itu untuk membantu berulang-ulang manusia yang sangat dibencinya sejak bertahun-tahun yang lalu.
Drtt drttt
Getaran di ponselnya itu terdengar dan terpaksa Alma membaca pesan masuk yang ada di sana. Tentu saja, pengirimnya adalah manusia yang tidak ingin Alma sebutkan namanya.
Mas Naka
Maaaaa
Tolong yaaa jemput Meong di klinik. Gue baru beres kerja jam 7 malem, nih. Ntar beres kerja gue ke kos lo.
Thank you Kiting <3
Sial!
Sudah meminta tolong, mengejeknya pula! Manusia itu benar-benar tidak tahu diri dan sangat menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Your Princess [End]
ChickLitAlmaratu Sesilia Pramesti tidak pernah membenci seseorang sebesar dia membenci Arjuna Nakala Anugerah. Laki-laki tampan yang selalu dielu-elukan oleh semua gadis-gadis sejak dulu. Naka adalah pangeran bagi setiap wanita. Namun bagi Alma, Naka adalah...