Bukan Naka dan kucingnya yang keluar dari kos-kosan itu, melainkan Alma.
Ya, tidak salah baca. Alma keluar dari kos-kosannya sendiri sedang Naka, terakhir dilihatnya dia justru santai duduk di kursi Alma dengan mengusap si kucing setelah berceramah betapa tidak baiknya berteriak, apalagi di depan anak kucing. Katanya juga, bisa membuat anak kucingnya trauma nantinya.
Peduli setan!
Alma benar-benar tidak peduli. Kesabarannya benar-benar sudah di ujung tanduk hingga gadis itu memutuskan untuk pergi dari sana sebelum dia semakin menggila. Hingga saat ini, Alma masih mencoba mendinginkan kepalanya di sebuah butik milik temannya yang tidak lain adalah Cherry. Butik tersepi dan tidak pernah Alma lihat ada pengunjungnya selama dia bertandang ke sini.
"Katanya cuman 30 menit? Ini udah 30 menit lo ngungsi di butik gue. Sana pulang!"
Usiran itu, tentu saja asalnya dari Cherry yang tengah duduk di kursi kebanggaannya menjadi pemilik butik sepi ini. Ada juga satu-satunya karyawan di butik ini yang juga sedang duduk di depan meja kasir tengah bermain ponsel.
"Bentar lagi kenapa, sih?" Mendengar usiran itu, Alma pun jadi ikutan sewot. "Lagian memang lo enggak kangen sama gue? Lo kan udah sebulan ini enggak ketemu gue. Dari mana sih lo emangnya? Pasti lo enggak tahu juga kan kalau gue habis masuk rumah sakit?"
Ini memang pertemuan pertama mereka lagi. Tepatnya juga sejak Cherry putus dari pacar terakhirnya dan gadis itu yang pergi entah ke mana dengan alasan healing.
"Enggak sih, enggak kangen, biasa aja. Lagian pas lo sakit kan gue ngirimin makanan, terus Abang lo nikah gue juga ngirim hadiah," jawab Cherry santai.
Alma hanya mendengkus mendengar jawaban dari temannya itu.
"Lagian kenapa sih? Cuman perkara di kos lo ada si Naka doang lo pakai kabur begini segala?" Cherry bicara lagi. "Helow Sesilia Prameswari? Masa iya lo terusir dari rumah lo sendiri? Yang benaraja?"
Alma mendengkus lagi. "Lo enggak ngerti, Cher! Gue udah nggak tahan lagi ada dia di sana. Pusing kepala gue. Apalagi bukan cuman ada dia, tapi ada kucingnya juga! Cher, lo tahu, Arjuna itu orang yang paling gue benci, terus sekarang dia ada di markas gue dan berbuat seenaknya di sana. Bukan cuman itu, dia sama kucingnya juga di saat gue enggak suka sama makhluk itu!"
Napasnya memburu. Alma baru saja mengeluarkan segala keresahannya terkait dengan kehadiran Naka di rumahnya. Di wilayahnya. Di ruang yang seharusnya menjadi hal paling privat bagi Alma. Tetapi dengan mudahnya lelaki itu justru ada di sana. masuk ke dalamnya, melihat kamar pribadinya yang menjadi tempat Alma bersembunyi dari kerasnya dunia ini.
Alma cinta kamarnya. Baik kamar yang lama maupun yang baru, Alma cinta keduanya. Tetapi ... ouch! Bagaimana bisa orang yang paling dibencinya justru ada di dalam sana dan Alma gagal mengusirnya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Your Princess [End]
ChickLitAlmaratu Sesilia Pramesti tidak pernah membenci seseorang sebesar dia membenci Arjuna Nakala Anugerah. Laki-laki tampan yang selalu dielu-elukan oleh semua gadis-gadis sejak dulu. Naka adalah pangeran bagi setiap wanita. Namun bagi Alma, Naka adalah...