BAB 2

95.8K 7K 118
                                    

 "Kamu bukannya baru sampe dari Malang tadi malam?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Kamu bukannya baru sampe dari Malang tadi malam?"

Naka yang tengah mengoles selai coklat pada rotinya hanya mengangguk sekilas menjawab pertanyaan sang mami.

"Terus udah mau berangkat kerja lagi?"

Masih dengan kegiatannya, Naka mengangguk lagi. "Iya, Mi."

"Serius kamu Naka? Malang-Jakarta itu 10 jam lebih, Naka. Kamu nyetir sendirian. Kamu cuti lagi aja hari ini. Istirahat dulu di rumah, enggak usah kerja."

Naka menggeleng lesu, menatap sang papi. "Enggak bisa, Mi. Naka banyak pasien hari ini."

Clarinna—ibu Naka berdecak menatap putra satu-satunya itu. "Kamu ini lagian aneh-aneh aja, Naka. Bisa-bisanya kamu ke Malang naik mobil nyetir sendiri. Cuman cuti satu hari pula kamu itu. Setidaknya kalau enggak mau naik pesawat, kamu bisa naik kereta."

Naka menatap maminya tersenyum kecil. "Enggak apa-apa, Mi. Naka udah enggak capek, kok."

Clarinna berdecak. "Enggak capek bagaimana? Kamu ini kala—"

"Mi." Saka—suami Clarinna menyenggol lengan istrinya. Pria tua itu menggeleng seraya meminta sang istri tidak melanjutkan kalimatnya. "Enggak usah diajak bicara lagi. Dia lagi galau," bisik Saka.

Naka mendengar bisikan itu. Namun terlihat tidak mau menanggapi dan kini justru melahap roti selainya tampak tidak begitu berminat. Dia juga tidak menatap pada orang tuanya yang kini asyik berbisik membicarakan Naka di depan orangnya langsung.

Beberapa gigitan dan dia merasa sudah sangat kenyang, laki-laki itu pun bangkit dari kursinya. Tidak lupa dengan helaan napas lesu berikut wajahnya yang seolah tidak memiliki gairah hidup.

"Naka berangkat dulu," pamitnya pada kedua orang tua.

Tidak menunggu balasan mami dan papinya, Naka melangkah keluar dari rumahnya. Menuju garasi untuk menjumpai si Jeki kesayangannya yang sudah menemani Naka galau tiga harian kemarin. Kemudian bersama mobil jeepnya itu, Naka meninggalkan rumah besar keluarganya untuk menuju klinik tempatnya bekerja.

Laki-laki 25 tahun itu memang masih tinggal bersama orang tuanya. Terlihat tidak sama sekali berkeinginan tinggal sendiri. Naka adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Memiliki dua kakak kembar perempuan yang sudah berumah tangga. Juga adik bungsunya yang sudah menikah tiga bulan yang lalu. Karena itu lah, dia tidak berniat membuat rumahnya semakin sunyi dan orang tuanya semakin kesepian ditinggal anak-anaknya.

Di tengah jalanan yang sudah cukup padat pada Selasa hari ini, ponsel Naka berdering seiring mobilnya yang berhenti di lampu merah. Laki-laki itu pun mengambil ponsel dari tas kerjanya kemudian menjawab panggilannya.

"Halo?"

"Halo Bos? Bagaimana nih kabarnya Bos?"

Naka melihat layar ponselnya. Nama Kevin Niraca tertera di layar.

Not Your Princess [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang