BAB 11

60.7K 5.3K 238
                                    

              "Kurang ajar lo ya! Bisa-bisanya lo ninggalin gue sendirian di club!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              "Kurang ajar lo ya! Bisa-bisanya lo ninggalin gue sendirian di club!"

Alma langsung mengamuk begitu Cherry menjawab panggilannya. Ini adalah percobaan Alma yang kesekian untuk menghubungi gadis itu setelah beberapa kali tidak terjawab. Jangankan terjawab, tersambung saja tidak. Cherry seperti sengaja mematikan ponselnya!

"Duh, lo pagi-pagi udah marah-marah aja, sih. Gue enggak sengaja kali! Gue juga bangun-bangun kaget ada di kafenya Lingga. Mana bangun-bangun gue dimarahin. Memang enggak ada otak itu anak! Kakaknya masih mabok bukannya dikasih minum malah diusir suruh pulang." Bukannya merespons dengan baik kekesalan Alma, Cherry malah membalas dengan curhatan kesalnya pada sang adik.

Alma memejamkan matanya. Sudah terlihat naik pitam karena Cherry selalu kebiasaan seperti ini. Tidak pernah mendengarkan orang lain dengan baik dan malah langsung menimpalinya dengan permasalahan gadis itu. Ah! Alma memang tidak cocok berteman dengan manusia menyebalkan satu itu!

"Udahlah, ngomong sama lo memang enggak berguna!" Masih ada kegiatan yang lebih bagus selain hanya untuk marah-marah dengan Cherry.

"Eh tunggu bentar, Sil. Gue ada yang kelupaan."

Alma pun gagal menutup sambungan mereka. "Apa?!" tanyanya sewot.

"Tiba-tiba terlintas di kepala gue kalau semalem kita telepon Kana. Tapi pas gue lihat di log panggilan gue, enggak ada nomor Kana. Coba lihat di hp lo, Sil."

"Jangan gila lo Cher! Bisa mati kita kalau Kana tahu." Alma panik, terburu, membuka ponselnya sendiri yang syukurnya, tidak ada nama kontak Kana tertera di sana. Gadis itu langsung menghela napas panjangnya lega. "Enggak ada, Cher! Lo jangan ngada-ngada deh, bikin panik aja."

Cherry berdecak. "Gue enggak ngada-ngada tapi tiba-tiba keinget. Ya syukurlah kalau memang enggak ada. Ngelindur doang gue kayaknya. Btw, lo pulangnya gimana? Sorry gue bukannya mau ninggalin lo tapi gue juga enggak sadar tiba-tiba bangun udah di kafenya Lingga. Mana cuman digeletakin doang gue di sofa tamu."

Alma hanya menghela napas. Tidak heran lagi melihat perlakuan Lingga pada kakaknya. Sudah untung masih berbaik hati Cherry berada di sana, masih memiliki keluarga yang peduli padanya. Lah dari pada Alma?

"Udahlah lo enggak perlu tahu. Gue tutup dulu, mau berangkat ke kantor. Lo kerja sana! Buka itu butik yang enggak pernah ada pelanggannya!"

Cherry berdecak kesal. Bersiap mengeluarkan balasannya namun urung sebab Alma sudah lebih dulu memutuskan sambungan mereka. Gadis itu meletakkan ponselnya di atas nakas, bersiap untuk membersihkan diri.

Sebelum itu, Alma berdiri dulu di depan cermin. Melihat pantulan tubuhnya di sana yang masih berbalut jaket hitam milik Darren. Gadis itu menarik sisi jaketnya, menghirup aroma yang terasa familiar di hidungnya.

Not Your Princess [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang