BAB 30

49.3K 5.2K 543
                                    

              Penyesalan apa yang sedang kalian alami?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Penyesalan apa yang sedang kalian alami?

Kalau Alma, dia sedang menyesal karena pernah berbaik hati berniat membalas kebaikan seseorang dengan diberikan tiga permintaan. Permintaan kedua, cukup aman untuk Alma kabulkan. Tapi yang ketiga ini ... mampu membuat Alma menghela napas siang malam.

Huft! Kenapa mulutnya asal sebut saja, sih?

Padahal berterima kasih pada Naka cukup dengan mentraktir lelaki itu makan siang saja atau bahkan menggratiskan biaya kos Juni selama beberapa bulan, atau bahkan bisa juga Alma membalasnya dengan membelikan makanan untuk Juni selama beberapa bulan juga. Kenapa bisa-bisanya Alma berpikiran untuk mengabulkan tiga permintaan Naka yang seharusnya dia tahu sejak awal bahwa terkadang, kepala laki-laki itu sering tidak beres!

"Lihat tuh teman lo, mukanya sepet banget dari tadi." Suara itu asalnya dari bangku sebelah Alma yang hanya ia lirik sekilas.

Pandangan Alma kini beralih pada objek yang baru saja Cherry—orang yang duduk di sebelahnya—bahas. Pemandangan bagaimana wajah cemberut Kana yang duduk di samping suaminya di dalam jet pribadi sepupunya ini yang akan membawa sepasang suami istri itu bulan madu.

Iya, bulan madu.

Permintaan ketiga yang tidak masuk akal sama sekali dari Naka adalah lelaki itu memaksa Alma agar mau ikut pergi dengan Naka mengekor adik dan adik iparnya berbulan madu ke sebuah pulau indah bernama Pulau Shopia. Tidak masuk akal, kan? Oh, tentu saja. Yang paling masuk akal di sini hanyalah Kana yang merajuk karena acara bulan madunya terganggu total seperti ini. Siapa pula yang tidak merajuk kalau jadi dia?

Hidup Kana itu memang sempurna, kalau saja tidak memiliki kakak lelaki seperti Naka.

Poor Kana si baik hati.

Alma menghela napasnya untuk yang ke sekian kali. Karena mengabulkan permintaan Naka ini, dia jadi harus menghabiskan akhir pekannya untuk bepergian di mana padahal Alma sudah berencana untuk tidur seharian di dalam kamarnya.

"Sil gue mau tidur. Nanti kalau udah sampai bangunin ya." Pundaknya kemudian terasa berat saat Cherry menjatuhkan kepalanya di sana.

Sekali lagi, Alma menghela napasnya. Dia benar-benar tidak habis pikir bahwa dirinya akan menginjakkan kaki di jet pribadi milik Darren dengan si pemiliknya juga ikut serta. Duduk di kursinya seorang diri tengah menatap layar tabnya dengan serius.

Kana benar-benar kasihan sekali. Bulan madunya dikacaukan oleh orang sebanyak ini.

Kehadiran Darren sebenarnya bukan untuk mengacau. Lelaki itu memiliki pekerjaannya sendiri. Salah satu bisnis keluarga mereka—yaitu sebuah resort yang ada di Pulau Shopia yang rutin dikunjungi Darren setiap bulannya. Ke sanalah Darren akan datang.

Not Your Princess [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang