"So, where did you get this dress?"
"Uh, its... it's from--"
"Let me guess.... you stole it!
°°°
Kehidupan baru menanti Jisoo, wanita 22 tahun yang bermimpi menjadi artis, sejak ia nekat mencuri gaun dari Mino, seorang desainer yang baru membuka to...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻
"HA!"
Jisoo serta merta melompat dari balik rak ke hadapan Mino yang reflek memasang posisi siaga dengan kedua tangan terkepal. Perempuan itu terbahak seraya merangkul bahu lelaki itu.
Mino membeliak dari balik kacamatanya. Tidak menyangka bisa bertemu dengan pacarnya di supermarket sore itu. "Don't do that! Aku bisa tidak sengaja menonjok wajahmu!" semprotnya.
"Aku yang akan menonjokmu lebih dulu." Jisoo dengan santai menaruh keranjang belanja berisi sebungkus roti gandum dan beberapa buah alpukat serta apel ke kereta belanja Mino. "Aku titip, ya!"
"Kau dengar, tidak? Jangan lakukan itu lagiii..." Mino menangkup kedua pipi Jisoo gemas, hingga bucket hat yang dikenakan perempuan itu nyaris jatuh dari kepalanya.
"Iyaaa, maaf, maaf," Jisoo kewalahan saat Mino menekan tubuhnya ke rak penuh sabun botol.
"Wait... ini punyaku, 'kan?" Mino memeriksa bucket hat hitam beludru di kepala Jisoo itu.
"Iya memang."
"And this too?" Mino menarik kerah kemeja hitam garis-garis yang sangat jelas begitu kebesaran di tubuh perempuan itu. Jisoo bahkan harus menggulung lengannya tiga kali.
"Iya, aku pinjam!" Jisoo cepat-cepat mengenyahkan tangan Mino.
"Sepertinya mulai sekarang aku harus menjaga barang-barangku." Mino mengapit dagu wanitanya itu hingga wajahnya terdongak.
"Dilarang pelit sama pacar." Jisoo menjulurkan lidah.
"Ya sudah, kalau kau suka, ambil saja."
"Tidak mau. Aku pinjam karena parfummu menempel di sini."
"Tinggal beli parfum dengan merk yang sama wouldn't hurt tho'."
"Tidak mau. Aroma badanmu soalnya tercampur di parfumnya. Mengerti, tidak?"
"Okay, do as you wish." Mino menyerah.
Jisoo terkikik girang sambil mengulurkan tangannya seperti anak kecil yang ingin digandeng. Mino menyambut ulurannya dan Jisoo menunggu hingga pria menjulang itu berjalan di sebelahnya.
"Jadi, kau tidak sibuk hari ini? Kenapa tidak bilang padaku?" Mino sedikit awas ke sekitarnya. Takut kalau ada yang mengenali sosok Jisoo dan mereka terpaksa harus berpisah seperti yang sudah-sudah; berpura-pura tak mengenal satu sama lain.
"Jadwalku hari ini hanya satu. Pemotretan untuk Marie Clair. Aku sudah mulai dari jam empat pagi tadi." Jisoo memelankan suara seraya menarik topinya lebih ke bawah agar matanya tertutup karena tiga remaja baru saja melewati mereka.