🌻
"Cam, kau mengagetkanku..." Jisoo serasa habis dipergoki melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Cam tertawa melihatnya. Lelaki itu memakai gaun tidur berwarna kuning dengan penutup kepala berwarna senada. Dia baru bangun dari tidur panjang. Kemarin Cam ada pertunjukan seharian penuh, jadi sejak pulang ke rumah dia terbaring tak berdaya bagai mayat.
Cam bersandar di daun pintu dengan mata memandangi pakaian-pakaian yang tergeletak diatas kasur. Lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "You have a date?" Cam mengulang kembali pertanyaannya.
"Hari ini tanggal tiga, Cam." Jisoo sekarang memulas lipstik di bibirnya.
"Ada apa dengan tanggal tiga?"
Jisoo memandang Cam melalui cermin, "Aku bayar hutang pada desainer itu setiap tanggal tiga."
Cam menjetikkan jarinya. "Oh, right. Kau masih dalam misi ingin menggodanya? Lihatlah dirimu yang berusaha begitu keras."
"Well, I just wanna look good for him."
"Huh?"
"Ah, maksudku, dia desainer, kan? Jadi aku... aku ingin terlihat pantas di depannya. Soalnya bulan lalu dia mengkritik apa yang aku pakai." Jisoo gelagapan. Dia berusaha menutupinya dengan buru-buru berdiri; melangkah mengambil pakaian dalam di laci.
Cam berbalik demi menjaga privasi Jisoo tanpa diminta. "He said that to you?"
"Yeah..." Jisoo cepat-cepat memasang celana dalamnya dan mengaitkan bra di balik punggungnya.
Cam berdecak. "Sekalian saja kau minta make-over padanya, Kim. Atau sekalian minta dia untuk membuatkan kau pakaian."
Jisoo tersenyum mendengarnya. "Kau sudah bisa berbalik, Cam."
Perempuan itu lalu memandangi pakaian-pakaiannya di atas kasur hingga keputusannya jatuh pada drawstring crop top putih dan skinny jeans abu-abu. Jisoo lalu mematut-matut penampilan di depan cermin. Atasan itu sedikit memperlihatkan pusarnya meski Jisoo sudah menarik jins lebih ke atas. Selesai berpakaian, Jisoo memasang studs earrings di kedua telinganya lalu mengumpulkan rambutnya untuk dikucir kuda.
"No, no, no!" Cam bergegas menghentikan Jisoo. "Menurutku kau sudah terlalu sering mengucir rambutmu sejak kau bekerja di tempat golf itu. Kali ini gerai saja," Cam menurunkan rambut perempuan itu dan sedikit menatanya dengan tangannya yang lentik.
"Cam, aku hanya pergi membayar hutang."
"Kau yakin ini penampilan untuk membayar hutang?" Cam melotot sambil mengayunkan tangannya ke atas dan ke bawah di depan tubuh Jisoo. Perempuan itu pun memandangi bayangannya di cermin dengan wajah memerah.
"Kau benar! Apa yang aku pikirkan? Ini sangat berlebihan. Aku harus berganti pakaian!" Jisoo berbalik ke kasurnya untuk kembali memilih pakaian.
"Kim, aku hanya bercanda! Kau tidak terlihat berlebihan sama sekali." Cam buru-buru menarik Jisoo untuk menghadapnya dan menatap sahabat tersayangnya itu sambil menahan tawa.
"You sure?" Jisoo bertanya dengan mulut sedikit manyun.
"Iya. Lagipula bukankah kebanyakan wanita LA berpenampilan seperti ini setiap harinya?"
"Riasanku sendiri bagaimana? Tidak menor, kan?"
"Tidak, Kim, sudah pas. Kau cantik."
"Oke!" Jisoo lalu meraih sling bag dan memakai high-heels hitamnya. Setelah itu ke dapur untuk mengambil roti lapis. "Aku pergi, Cam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime à la Folie (ONGOING)
Fanfiction"So, where did you get this dress?" "Uh, its... it's from--" "Let me guess.... you stole it! °°° Kehidupan baru menanti Jisoo, wanita 22 tahun yang bermimpi menjadi artis, sejak ia nekat mencuri gaun dari Mino, seorang desainer yang baru membuka to...