Chapter 7: The Accident

238 47 38
                                    

🌻

"Yoboseyo? Yah? Jisoo-ssi?" Mino berjalan keluar menuju balkon karena mengira tembok hotel kamarnya menghalangi sinyal telepon. Dipandanginya ponselnya yang sudah menunjukkan bahwa panggilan berakhir. Mino pun menekan tombol untuk menelepon balik Jisoo, tapi nomor yang dituju tidak aktif. Mino pun memilih untuk mengirim Jisoo pesan.

Sent 11.09 PM

Ada apa? Jangan membuatku penasaran!

Mino melirik jam yang tertera di layar ponselnya. Jam 11 malam. berarti di LA masih jam 2 siang. Mino mengutak-atik ponselnya dan membuka note di sana yang berisi jadwal kerja Jisoo yang dia minta.

"Hari Rabu... hmm... shift jam 12 siang, pulang jam 5 sore. Berarti sekarang dia masih bekerja." Mino bersandar di pagar balkon.

Dia mulai mengingat-ingat wajah Jisoo yang dia sudah agak lupa bagaimana bentuknya.

Tangan Mino beralih membuka Instagram dan mengetik nama 'Kim Jisoo' di kolom pencarian. Terdapat banyak sekali akun dengan nama itu di sana. Mino pun membukanya satu-satu.

Pada akun bernama sooyaaa__, dia berhenti dan membukanya untuk memastikan kalau itu memang akun milik Jisoo. Ternyata benar.

Lelaki itu mengutuk karena Jisoo hanya memajang sebelas fotonya. Mino mengira Jisoo banyak menghapus foto-fotonya atau dia memang tidak terlalu suka berfoto.

Ketika hendak keluar dari aplikasi tersebut, Mino memandangi sekali lagi foto terakhir yang diunggah Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika hendak keluar dari aplikasi tersebut, Mino memandangi sekali lagi foto terakhir yang diunggah Jisoo. Bibirnya secara tidak sadar tersenyum.

Hingga tiba-tiba, ponselnya berdering. Mino kelabakan dan nyaris menjatuhkan ponselnya. Untunglah dia masih bisa menangkapnya.

"Yoboseyo?"

"Mino-ya!" Terdengar bentakan dari seberang.

Mino sampai menjauhkan telinganya dari ponsel. 

"Uh, iya, kenapa eomma?" tanya Mino malas.

"Kenapa kau tidak mengangkat telepon?" balas ibunya.

"Ini sudah kuangkat."

"Kemarin-kemarin tidak. Aku sangat khawatir." 

"Tidak usah khawatir. Aku tidak apa-apa."

"Setiap ibu pasti seperti itu, ingin memastikan anaknya baik-baik saja. Apalagi kita sekarang jarang sekali bertemu." Suara ibunya melunak.

"Kau tidak mendengarku, eomma, aku bilang aku tidak apa-apa. Aku sudah dewasa. Tolong percaya padaku."

Ibunya mendesah berat. "Kau di mana sekarang?"

Mino mengusap wajahnya. "Di Paris."

"Aku tahu kau di Paris. Maksudnya, kau sekarang di mana?"

Je t'aime à la Folie (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang