Chapter 24: Goodbye

190 36 49
                                    

🌻

Kencan itu diakhiri dengan Jisoo yang beringsut ke arah Mino saat mereka di dalam Uber. Dia merengkuh lelaki itu lantas menyandarkan kepala di bahunya. Perasaan bahagianya semakin meluap saat Mino balas memeluknya dan berkata kepada sang supir agar menyetir pelan-pelan saja karena dia tidak ingin cepat sampai.

Setibanya di apartemen Jisoo, sebelum Mino masuk ke mobilnya, mereka berpelukan erat dan saling mengecup sekali lagi.

"Masuklah..." bisik Mino, dibalik tekanan bibir Jisoo.

"Oke..." balas Jisoo, yang dengan jahil menarik kerah jaket Mino agar tetap merapat padanya.

"Seriously, kau harus masuk, besok kau kerja..." Mino berujar seperti itu berbanding terbalik dengan apa yang kedua tangannya lakukan di pinggang Jisoo.

"Aku tahu..." desah Jisoo dan akhirnya menarik diri. Baru sekian detik bibir mereka terlepas, Mino kembali menariknya dan menciumnya dalam.

Jisoo tergelak ketika bibir mereka akhirnya berjarak. Perempuan itu dengan berat mendorong tubuh Mino darinya.

"Good bam." Mino pun berjalan mundur dengan gerakan lambat. Jisoo tertawa melihat tingkahnya itu.

"Kau masuk duluan!" seru Mino ketika dia akan menghilang di tikungan di mana mobilnya terparkir.

"Oppa saja yang pergi duluan!" Jisoo balas berseru seraya melambaikan tangan.

"Bagaimana kalau bersama-sama?" ajak Mino.

"Hana... deul... set..." Keduanya sama-sama menghitung satu sampai tiga seraya melangkah mundur. Saat Mino menyadari Jisoo benar-benar hilang, dia kembali maju beberapa langkah untuk memastikan. Pada saat yang sama, Jisoo yang merasa Mino sudah pergi melalui tikungan, ikut menengok karena penasaran ingin memperhatikan sosoknya dari belakang. Mendapati keduanya sama-sama melongok, mereka pun tertawa.

"Kenapa kau belum masuk juga?" seru Mino.

Jisoo menggeleng. "Aku menunggu oppa saja!"

"Ish..." decak Mino, "Masuk sekarang atau kau akan aku..."

"Akan kau apakan?"

"Aku culik selamanya?"

"Apa kau tidak bisa memikirkan ancaman yang lebih menyeramkan?"

"Tidak... aku payah dalam hal ini..." Mino mengerucutkan bibirnya.

Jisoo tersenyum. "Baiklah, aku masuk. Aku masuk sungguhan. Anyeong, oppa!" Perempuan itu melambai-lambai dengan semangat sebelum berlari ke dalam meninggalkan Mino yang masih berdiri di tempat. Mino menunggu hingga jendela di lantai dua terang benderang, setelah itu baru dia menuju ke mobilnya dan melesat pergi dari sana.

Setelah membersihkan diri dan bersiap tidur, Jisoo meraih ponselnya. Dia sudah berniat ingin mengucapkan 'selamat tidur' kepada Mino, tapi ternyata Mino mengiriminya lebih dulu.

Sambil memekik kegirangan, perempuan itu menenggelamkan diri di balik selimut dan membalas pesan Mino yang masuk sejak dia mandi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Je t'aime à la Folie (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang