Chapter 44 - Baeksang

84 16 81
                                    

🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻

"Jisoo ke mana?" tanya Jangki begitu kembali ke meja bar. Hanya ada Cole di sana duduk menghisap rokok dengan segelas minuman.

Dari atas panggung, Jangki menyaksikan Mino ditarik oleh Jisoo menerobos kerumunan lalu menghilang di balik pintu belakang klub.

"I don't know. She dragged that anorexic, blond guy outside." Cole menyahut malas.

Jangki tergelak mendengarnya. "Don't be mean."

"Are they dating?"

"Yeah."

"Ugh, too bad. She's a ten but has no taste in men. Lebih baik Kim denganku. We'll make a good couple, don't you think?"

"Jisoo lebih cocok denganku." Jangki meraih gelas Cole dan meminum isinya.

"I had dibs on her since day one."

"You were dating Amanda back then."

"Well, I'm single now and I like Kim. She's getting hotter, eh? I don't think I could control myself if she were here a bit longer."

Gelas di tangan Jangki terhenti di udara. "Kau mengatakan itu di depan Jisoo?"

Cole yang mendadak ngeri dengan perubahan atmosfer Jangki, buru-buru menggeleng, "I didn't say anything."

"Stop being disgusting." Kening Jangki masih berkerut marah. Lelaki itu menghabiskan minumannya. Melihat pemandangan Mino ditarik Jisoo tadi rasanya dia mengalami déjà vu.

Kejadian di perpustakaan sepuluh tahun lalu. Ketika seluruh fokusnya terserap pada tugas Matematika yang belum dikerjakan akibat semalam terlalu sepulang dari syuting.

Pergantian jam pelajaran berikutnya tinggal sebentar lagi dan anak itu masih mengerjakan nomor tiga dari lima soal.

Perhatian yang ditujukan kepada tugas itu sirna, saat Jangki menyadari tangan seputih susu menggeser secarik kertas padanya. Jangki mendongak sembari mendorong kacamatanya yang melorot.

Di hadapannya Sulli tersenyum; memamerkan geliginya yang kecil-kecil. Waktu itu adalah kali kedua dirinya bertemu kembali dengan Sulli.

Tak ayal, dia membaca tulisan di kertas.

Aku menyukai aktingmu di drama Old Oak Tree

Senyum Jangki mengembang. Itu merupakan senyum pertamanya untuk hari ini. "Namamu siapa?"

Kedua pupil Sulli membesar. "Sulli..."

"Kau tidak menanyakan namaku?"

Sulli tahu Jangki bercanda. "Aku sudah tahu."

"Siapa?"

"Kiyong-ssi?"

Jangki tersenyum. "Semua temanku memanggilku Jangki. Kau tahu kenapa?"

Je t'aime à la Folie (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang