🌻
Mino mengamati Jisoo dari atas hingga ke bawah. Tidak salah lagi. Sudah sesuai dengan ciri-ciri yang digambarkan pramuniaga di tokonya bahwa pencurinya adalah wanita Asia.
Dia terlihat benar-benar menang sekarang karena sudah berhasil menemukan pelaku yang mencuri gaunnya. Semua ini bahkan tanpa harus menghubungi kenalannya yang ahli dalam mencari orang itu, karena yang dicari sudah layaknya mangsa yang menyerahkan diri pada sang predator.
Mino jadi bersyukur karena sudah hadir di pesta ini—mengenyampingkan betapa bosannya dia serta pertemuan yang tidak diinginkan dengan Sungkyung dan Jangki sebelumnya.
Act like you belong here... act like you belong here... Jisoo mengambil oksigen secukupnya seraya mengatur jantungnya yang mulai berdetak lebih cepat dari biasanya itu.
"What did you say? I stole it? I'm sorry, you must be mistaken. I paid for this," sahut Jisoo dengan ekspresi tidak bisa diremehkan dengan sorot mata menantang.
Dia melakukan itu dengan percaya diri. Masalah yang akan datang setelahnya jadi belakangan, yang penting sekarang dia harus berlagak seolah Mino sudah menuduhnya.
Dan itu berhasil. Senyum kemenangan di wajah Mino lenyap. Air mukanya terlihat ragu.
"You, Sir, accused me for something I didn't do. How dare you!" Jisoo terus menyerang Mino.
"My staff said an Asian woman who stole it..." Mino setengah bergumam.
"Oh, okay, am I the ONLY Asian woman in LA?" Jisoo bertanya balik. "Asal kau tahu, data sensus dari tahun 2013 hingga sekarang 2017, imigran dari Korea yang tinggal di California sebanyak 31 persen dan paling banyak menempati wilayah Los Angeles dan Orange County!"
"Are you Korean?" Mino membelalak.
"Iya, kenapa? Asia bukan hanya Korea, 'kan?" balas Jisoo galak.
"Iya... kau benar."
Mino mengusap tengkuknya dengan wajah kebingungan.
"I'm sorry..." kata Mino akhirnya sambil berdeham. Dia menyesali keteledorannya yang tidak mempunyai bukti apapun untuk memperkuat argumen.
"Well, as you should." Jisoo mengangkat kedua bahunya. Auranya berubah sangat cepat setelah beberapa menit sejak dia disudutkan.
"Are you done here?" Jisoo mengibaskan tangannya, mencoba mengusir Mino. Mino pun memberi jalan pada Jisoo.
"Thank you for the champagne, by the way." Jisoo menaruh gelas kosong ke tangan Mino lantas secepat kilat menuruni tangga sambil merogoh ponselnya di dalam tas.
"What's up, Kim?" sahut Cam di seberang telepon.
"Cam, we have to leave!" seru Jisoo.
"Why? It's only midnight. What are you? Cinderella?"
"I think I just met uh... a police, Cam! He knew that I stole this dress!"
"A Police?"
"I don't know, I believe he's an undercover detective!"
"Okay, okay, calm down. Don't panic. Where are you now?"
"Meet me outside in 2 minutes, we ARE leaving!" Jisoo langsung mengakhiri panggilannya seraya melewati para tamu di lantai satu untuk mencapai pintu keluar, tanpa menyadari kalau Mino mengambil fotonya diam-diam dari atas.
🌻
"How big is this place again?" tanya Mino pada realtor yang sekarang berjalan beriringan bersamanya di sepanjang lantai dek berbahan hardwood yang mengelilingi kolam renang. Terdengar suara deburan ombak menenangkan dan sesekali suara burung camar yang lewat di atas mereka. Angin sejuk di sore itu membelai-belai rambut mereka lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime à la Folie (ONGOING)
Fanfic"So, where did you get this dress?" "Uh, its... it's from--" "Let me guess.... you stole it! °°° Kehidupan baru menanti Jisoo, wanita 22 tahun yang bermimpi menjadi artis, sejak ia nekat mencuri gaun dari Mino, seorang desainer yang baru membuka to...