Pagi ini Rose bangun dengan keadaan yang sangat kacau. Rambut berantakan, tangan yang dipenuhi dengan bekas goresan semalam yang belum ia obati, mata yang menghitam.
Namun ia merasa sedikit legah karena hal bodoh yang ia lakukan. Ia tau itu salah, namun tanpa kedua benda itu dia akan sangat tersiksa.
Ia tidak akan turun dengan keadaan seperti itu. Bisa-bisa ia di interogasi dan dilarang ke sekolah. Ia pun segera mandi dan bersiap-siap.
Setelah selesai dengan kegiatannya ia pun mulai memakai sedikit liptint untuk menutupi bibirnya yang sedikit pucat dan juga memakai hoodie agar tidak terlihat.
Tentu saja luka yang ia buat belum diobati. Karena ia merasa biasa saja dan tidak terganggu.
Ia pun mulai menatap dirinya di pantulan cermin full bodynya dan mengambil tasnya lalu turun ke bawah.
Saat sampai dibawah ia mendapati para sahabatnya yang menatap nya dari atas sampai bawah.
"Tumben-tumbenan lo pake hoodie biasanya gak" Ujar Leno yang bingung. Memang betul sangat membingungkan jika Rose memakai hoodie. Jarang sekali Rose ke sekolah menggunakan hoodie.
"Terserah aku lah" Ujar Rose lalu duduk dibangku kosong yang sialnya harus diapit oleh Leo dan Vier.
"Okey karena semuanya sudah ngumpul. Mari kita berdoa menurut agama masing-masing" Ujar Rafa yang sedikit ngawur dan berakhri mendapat geplakan dari Alaska.
"Agama kita sama semua anjir. Memang ada yang beda" Ujar Alaska kesal.
"Udah-udah. Ayo kita berdoa sendiri-sendiri" Ujar Gio yang menengahi.
Mereka pun mulai berdoa dan makan dengan suasana seperti biasanya.
Saat selesai makan Rose langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan. Tidak biasanya Rose seperti itu. Pikir para sahabatnya.
"Lah, ini Rose mana? Kok udah pergi aja" Tanya Gio saat melihat garasi mansion yang sudah terbuka.
"Shit, kenapa dia seperti ini" Umpat Vier yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri.
"Ayo kita nyusul Rose. Takutnya tuh anak malah ngebut nanti" Ujar Alaska yang diangguki oleh yang lainnya. Mereka pun mulai menaiki motor masing-masing dan keluar dari mansion Rose.
Diperjalanan Rose sangat menikmati angin-angin yang menerpa tubuh mungilnya yang terbalut seragam+jaket kebanggaan gengnya.
Sesampainya disekolah orang-orang yang melihat kedatangan Rose langsung menyeringit bingung.
"Lah, para pawangnya kemana?"
"Lagi bertengkar mungkin"
"Gak mungkin lah"
"Gila Rose makin kece aja"
"Perpaduan bad and nerd"
"Polos tapi gayanya bad"
"Makin cantik aja"
"Cih, caper"
"Murahan"
"Paling gak sama mereka lagi karna kebusukannya terbongkar"
Rose tetap berjalan melalui orang-orang yang membicarakan nya terang-terangan, baik itu yang baik maupun yang buruk tentang dirinya. Ia tidak peduli itu.
Namun baru beberapa langkah ia keluar dari parkiran, tiba-tiba ia dihalangi oleh geng Grace. Siapa lagi jika bukan mereka? Yang paling berani mencari masalah dengan seorang Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚
Random𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚.𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚 "𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴". 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐛𝐚�...