29.Kemurkaan Vier

93 3 0
                                    

Suasana di lapangan saat ini masih sangat ricuh. Karena anggota Dangerous Eagle yang dikumpulkan secara tiba-tiba.

Mereka semua bertanya-tanya mengapa sang Ketua menyuruh mereka ke lapangan dengan tiba-tiba?

Saat Ketua mereka berdiri didepan suasana yang tadinya ricuh kini menjadi mencekam. Tak ada yang berani mengeluarkan suara. Aura yang dikeluarkan sang Ketua sangat menyeramkan dan dingin.

Hingga tiba-tiba Vier pun mengeluarkan suaranya yang membuat mereka semakin terdiam dan menegang.

"Kenapa kalian gak bantu Queen?" Tanya Vier dingin dengan wajah yang semakin datar.

"Vian maju" Lanjutnya lagi. Vian adalah orang kepercayaan Vier untuk selalu menjaga Rose jika mereka sedang tidak ada.

Saat Vian berdiri dihadapan Vier. Vier hanya menatapnya saja, lalu tiba-tiba

Bugh

Vier membogem wajah Vian hingga tersungkur.

"Bangun" Vian hanya menuruti ucapan Vier. Ia pun berusaha berdiri.

Bugh

Brukk

Vier menendang Vian hingga lelaki itu tidak bisa berdiri. Badannya seakan remuk karena tendangan keras dari Vier.

"Kenapa lo gak bantuin Queen?" Tanyanya yang berjongkok dihadapan Vier.

"Maaf Ketua. Tapi Queen sendiri yang melarang kami. Kami sudah melarang nya untuk melawan sendiri. Tapi dia tetap menolak Ketua." Jawab Vian sedanya.

Ya memang betul bahwa Vian dan anggota lainnya ingin membantu Rose. Tetapi Rose menolak keras agar tidak dibantu. Dan Rose juga mengancam, jika mereka ikut campur maka merekalah yang menjadi samsak tinjunya dan akan mogok bicara dengan yang lainnya termasuk para sahabat nya.

Mereka pun hanya bisa pasrah saja karena ancaman Rose. Oh ya, jika kalian bertanya, mengapa anggota biasa bisa memanggil Rose dengan sebutan Queen? Itu hanya digunakan untuk hal-hal yang penting dan serius.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Vier pergi dari sana yang membuat mereka semua bernafas lega.

"Bawa Vian ke UKS" Ujar Alaska pada beberapa anggota Dangerous Eagle.

Vian pun segera dibopong oleh beberapa anggota Dangerous Eagle meninggalkan lapangan diikuti yang lainnya. Begitupun dengan anggota inti yang juga pergi meninggalkan lapangan.

"Lah ini Vier kemana? Motornya udah hilang aja sama pemiliknya" Ujar Gio yang melihat motor Vier sudah tidak ada.

"Ikut gue" Titah Leo yang diangguki oleh yang lainnya. Leo pun segera meninggalkan perkarangan sekolah diikuti yang lainnya.

Mereka menyeringit bingung saat sampai disebuah mansion yang selalu mereka tempati untuk menginap.

Ya, sekarang merek berada dimansion Rose. Leo pun turun dari motornya dan masuk kedalam. Sedangkan sahabatnya, mereka masih mencerna apa yang dimaksud Leo.

Mereka pun mulai mengikuti Leo masuk kedalam mansion.

Sesampainya didalam mereka menyeringit bingung saat sampai di ruang Gym.

Didalam sana mereka bisa melihat Vier yang terus menerus memukul samsak tinju.

Aura yang dingin dan mencekam membuat mereka tidak berkutik. Leo? Ia hanya duduk dan memperhatikan Vier. Dan mereka pun ikut duduk disamping Leo.

"Gila itu bos gak capek apa?" Gumam Leno yang masih terdengar oleh mereka.

"Kalau gue sih udah capek ya, soalnya bos mukulnya kayak punya dendam" Balas Rafa yang langsung diangguki oleh mereka kecuali Leo.

𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang