Rose hanya melamun saja selama jam pelajaran. Sungguh ia sangat tidak mood untuk belajar sekarang.
Tidak tau kenapa setelah kejadian rooftop ia langsung bertambah sedih. Ia masih memikirkan apakah ucapan Vier betul? Tunggu.
Kenapa ia harus memikirkan itu? Sudah jelas jawabannya adalah ucapan Vier. Sungguh kenapa juga ia harus percaya pada ucapan musuh.
"Bu, aku izin ke toilet" Ujar Rose seraya mengangkat tangan kanannya.
Setelah di izinkan Rose pun langsung keluar kelas meninggalkan para sahabat nya yang menatapnya heran.
Di toilet Rose mencuci mukanya saja. Baru saja ia akan pergi, Grace dkk langsung menahannya.
Rose merutuk dalam hati. Mengapa mereka harus mengganggunya sekarang? Ia sedang malas bertengkar. Apakah Ia harus membalas atau mengalah untuk 1 kali ini?
"Ada ppb nih" Ujar Grace yang menatap remeh Rose.
"Apa tuh ppb?" Sahut Raya.
"Polos-polos bangsat lah" Jawab Frisya yang mendapatkan anggukan dari Grace.
"Aku lagi malas cari masalah sama kalian" Ujar Rose yang berusaha tenang.
"Tapi kami lagi mau cari masalah, gimana dong?" Ucap Grace dengan nada yang sok cemberut.
"Gila"
"Lo yang Gila" Ujar Frisya lalu mendorong Rose sehingga terjatuh ke lantai.
"Di gudang aja gak sih?" Tanya Raya tiba-tiba yang langsung mendapatkan seringaian dari Grace dan anggukan dari Frisya.
"Bawa dia girls" Setelah mengatakan itu Grace pun meninggalkan Raya dan Frisya bersama dengan Rose.
"Please, aku lagi gak mau bertengkar sama kalian" Ujar Rose dengan muka yang memelas. Sungguh ia sangat malas untuk meladeni kelakuan Grace dkk.
"Banyak bacot lo" Setelah mengatakan itu Frisya dan Raya langsung menyeret Rose ke gudang.
Rose? Ia hanya pasrah saja.
Sesampainya di gudang mereka langsung menaruh Rose di kursi yang terletak di tengah ruangan tersebut dan mengikat Rose.
"Lo, berani banget ya? Gue peringatan sama lo, jauhin Dangerous Eagle. " Ujar Grace pada Rose. Sedangkan Rose, ia hanya diam saja. Tidak ada tatapan ketakutan dari Rose. Gadis itu hanya diam saja dengan tatapan didinginnya.
Sebenarny Grace dkk juga takut melihat tatapan Rose, namun sebisa mungkin mereka tidak menunjukkan ketakutan nya.
"Gue bagian dari mereka" Jawab Rose dengan nada tenang dan santai.
"Apa susahnya lo jauhin dia? Lo kayaknya gak bisa banget ya jauh dari mereka?"
"Seharusnya lo yang berhenti caper ke mereka"
"LO YANG CAPER ANJING"
Plak
Setelah bentakan itu Grace langsung menampar Rose sehingga membuat sudut bibir Rose mengeluarkan sedikit darah.
"Sakit? Pasti sakit ya? Ututu kasian banget sih" Ujar Frisya seraya mengelus pipi Rose dengan lembut.
"Supaya sakitnya hilang mending gue....."
Plakk
Rose kembali mendapatkan dari Frisya. Sungguh ia sangat malas membalas Grace dkk. Jadi ia hanya pasrah. Masalah luka ia tidak peduli seberapa besar luka yang ia terima dari mereka nanti.
"Guys, gimana kalau kita pakai ini?" Celetuk Raya tiba-tiba seraya mengangkat suatu benda tajam.
Bukannya takut Rose malah tersenyum senang. Grace dkk yang melihat itu sedikit kaget melihat senyuman Rose. Seharusnya gadis itu takut melihat benda tajam tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚
Random𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚.𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚 "𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴". 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐛𝐚�...