EMPATPULUHTUJUH

35 6 0
                                    

"Kaka sein, lihat di sana, mereka sudah datang, helikopter nya sudah datang kaka sein"

"Iya mereka datang, tutup mulutnu chandie. pasir pasir berterbangan , ini pakai jasku"

Chandie memakai jas sein, sein hanya mengenakan kemeja putih polosnya.

"Nanti mereka akan menarik kita ke atas chandie"

"HEYYYY.... LEMPARKAN SAFETY HARNESSNYA" Sein berteriak.

Mereka melemparkan safety harness untuk sein.
Sein memakai safety harness ke tubuhnya.

"LEMPARKAN TALINYA! "

Mereka melemparkan talinya, sein langsung menangkap nya, dan memasangkannya ke tubuh sein.

"Untukku mana kaka sein? " . Tanya chandie pada sein.

"Untukmu? " Untukmu tidak ada"

"Lalu aku bagaimana?" . Bingung chandie.

"Kau akan aku tinggal" . Jahil sein dalam keadaan genting begini.

"Jahat sekali".rajuk chandie pada sein.

"Tentu tidak chandie, cepat kemari, aku akan memelukmu, aku akan menggendongmu seperti anak monyet, cepat kemari"

Tidak aku tidak mau! "

"Ya sudah aku tinggal, TARIK TALINYA" Tanpa aba aba chandie, langsung lompat kepelukan sein.

Mereka menarik talinya ke atas.

"Tadi katanya tidak mau!, ini siapa yang memelukku"

"Kaka sein yang memelukku"

"Apa aku! "

Sein melepaskan pelukannya kepada chandie.

"Kaka... Sein! Apa apaan kamu ini bagaimana kalo aku jatuh"

"Nah lihat siapa yang memelukku, persis seperti monyet"

Mereka akhirnya sampai di dalam helikopter dengan selamat.

Mereka tiba di helipad hotel, sein turun bersama chandie. Tiba satu kaki melangkah chandie di tarik tangannya oleh para bodyguard di pisahkan dari jangkauan sein.

"Ada apa ini!!, kalian siapa? " , sein berucap.

"Jangan biarkan dia lolos pegang tangannya dengan benar" , salah satu dari bodyguard itu bebicara.

"Lepas! Kaka sein tolong aku.... "

"Tutup mata mereka dengan kain. Sampai ketempat tujuan kita"

Sein berusaha melawan tapi dia kalah telak oleh mereka.

"Kaka sein.... Aku... Tidak  mau ikut meraka. Kaka sein tolong.... "

"Chandie dimana chandie! Awas sampai kalian  melukai chandie ku! "

"Ayo cepat jalan saja! "

Chandie dan dan sein di tutup mata meraka dan kedua tangannya di ikat dan di paksa berjalan mengikuti mereka.

Sein merasa dia berada di dalam lift. Dan lift itu menuju ke bawah.

"Kaka sein aku takut.... Aku tidak bisa melihat apapun"

"Chandie kau ada di dekatku?,syukurlah kau ada di dekatku"

"Walau dia ada di dekatmu. tapi dia dan kau sekarang ada di genggamanku! Giring mereka ke tengah tengah" , tanpa sadar sein dan chandie sudah sampai keluar dari lift.

"Suara itu" Ucap sein dan chandie dalam hati.















A Bittersweet farewell  ( Sudah Lengkap Mari Di Baca) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang