EMPATPULUHEMPAT

41 8 0
                                    

Vilas keluar dari mobil sambil mengangkat tangan kanannya kedapan dan menarik tangan kirinya kebelakang bunyi gesekan pistol yang siap sedia akan di tembakan bila mana mereka menyerang.

"Siapa kalian hmmm....

" Sudah jangan banyak tanya serahkan wanita itu kepada kami"dua lelaki itu berbicara."

"Langkahi dulu akuu.." Vilas menantang mereka

Vilas menembakan pistolnya kearah ban mobil dua lelaki tadi.

"Kau ingin bermain main dengan kami hah! " Ucap salah satu dari mereka.

"Sudah kubilang kau ingin apa dariku selain wanita itu."

" Aku hanya ingin wanita itu "saut lelaki yang baru keluar dari mobil, pakaiannya berbeda sekali dengan yang tiga orang lainnya pakai, dia memakai jas Abu abu topi putih dan kaca mata hitam sedangkan yang lain memakai jas hitam.

" Sudah tunggu apa lagi pegang dia"

Dua orang tadi menendang kaki vilas dan satunya menendang pistol di tangan vilas dan memberikan tembakan listrik di kedua kaki vilas.

"Akhhh kalian!"

Didalam mobil chandie sudah menangis melihat papa vilas tiarap dan mendengar teriakan vilas.

"Kaka sein cepat bantu papa! "

"Aku akan ke sana membantu papa , kau disini jangan membuka pintu ok, sampai aku kembali"

Sein membuka pintu baru membuka pintu tembakan pelesat kearah sein hampir mengenai kepala sein tembakan meleset malah mengenai sedikit kuping sein.
vilas berteriak menyuruh sein pergi dari Sini.

"SEIN DENGARKAN PAPA BAWA CHANDIE DARI SINI! "

"TAPI PAH"  Sein tidak mau meninggal kan papa!

"SEIN DENGAR SEKARANG PAPA AKAN BAIK BAIK SAJA BAWA PERGI CHANDIE DARI SINI!! CEPAT"

Sein dengan persaannya yang campur aduk akhirnya menuruti kemauan papanya, sein pun pergi dengan menabrakkan mobilnya kearah orang orang tadi.

"Kejar meraka jangan sampai kalian lukai gadis itu. "

"Baik tuan"

Mereka mengejar sein dan chandie.

"Kaka sein kenapa kita meninggalkan papa vilas!

" Kita harus menyelamatkan diri chandie,tolong bantu aku menelpon siapapun yang bisa membantu kita, kau telepon om dakara aku menelpon orang orang papaku, kita tidak ada waktu lagi chandie.  nyawa ayahku taruhannya. kalau saja kau tidak ada mungkin aku sudah taruhkan nyawaku bersama papa vilas . "

"Maafkan aku, Kaka sein gara gara chandie kalian dalam bahaya"

"Sudahlah, kita butuh bantuan chandie sekarang kau telepon papamu aku telepon orang kepercayaan papaku, bagaimana bisa bodyguard bayangan papaku tidak ada di sekitar kita, aneh sekali.

Chandie dan sein menelepon orang orang suruhan papa mereka, namun nihil tidak ada yang mengangkat telepon mereka.

" Bagaimana mungkin mereka tidak mengangkat teleponku.

"Ayoo... Aku mohon angkat...,Oh tidak kaka sein mereka mengikuti kita"


A Bittersweet farewell  ( Sudah Lengkap Mari Di Baca) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang