NERAKA bukannya merah menyala, melainkan hitam legam dan pengab.
Bisikan Sodom belum selesai. Ia masih melanjutkan, "Demi Tuhan, aku berada di pihakmu." Ia berhasil menggetarkan nurani Wafir. Mungkin dia bisa berbohong atas nama Tuhan. Namun, Wafir sebagai orang Utara tidak ingin meragukan sumpah atas nama Tuhan. Meski ia harus menelan pengkhianatan, tentu Tuhan akan memberikan pembalasan. Cepat atau lambat.
Wafir tidak mampu melihat sekitar Neraka. Ia dipeluk erat-erat oleh Sodom yang menggendongnya layaknya pengantin baru. Wajahnya dibenamkan di dadanya yang bidang dan tak mengenakan pakaian. Bau asam keringat sempat mengganggu penciuman, tetapi Sodom mendiamkan Wafir dengan isyarat siulan. Karena itu, dia akan menurut dan menunggu keadaan sudah pas. Ia akan menanti, seberapa besar kesungguhan sumpah Sodom.
Bagaikan di ujung jurang, Wafir jelas mampu merasakan embusan angin yang kencang menghempas punggung. Sodom sedang berdiri di ujung jurang. Selain itu, ia mampu merasakan hawa keberadaan beberapa orang lain di sana, saling terpisah jauh satu sama lain. Ada berapa Penjaga Neraka yang ada di sini?
"Sodom, kau tidak henti-hentinya melepaskan anak itu!" ucap seorang pria berjas rapi di arah jam 4, tepat tak jauh di samping Sodom.
Sodom mengeratkan pelukannya. "Dia adalah milikku. Aku tidak akan membiarkan dirimu menguasai anak ini!"
"Tch! Jika saja kita tidak bernomor sama, tentu aku akan langsung menghabisimu," gumam pria berjas rapi itu.
Seorang pemuda layaknya preman tertawa lantang di arah jam 2. "Ya sudah, pukul saja dia! Masa kau tidak berani dengan orang homo sepertinya!"
Keduanya pun sontak meledak dalam tawa. Namun, seorang remaja berperawakan putih kecil langsung menghentikannya. "Sudah, diam! Kalian tidak berhak menghinanya! Bagaimana pun juga, dia telah membawa Penjaga Neraka yang kabur pulang kepada kita. Biarkan saja dia menikmatinya sebagai hadiah!"
Kedua pria itu tunduk kepada remaja barusan. Suaranya masih cempreng dan belum melalui pubertas. Dari respons yang takut-takut, jelas remaja tadi memiliki peringkat yang lebih tinggi daripada kedua pria sombong yang menertawai Sodom barusan. Hingga ia kembali bertutur untuk menyambut pertemuan:
"Baik, semua peringkat atas sudah berkumpul, mari kita mulai! Sebelumnya, perkenalkan kembali, aku Wali, Penjaga Neraka gerbang kemungkaran nomor 1. Aku penjaga dari para orang-orang durhaka kepada kedua orang tua.
"Lalu di sampingku, ada Thief, Penjaga Neraka gerbang kemungkaran nomor 2. Dia penjaga bagi para pencuri. Dan yang paling dekat dengan Sodom, dia Yatim, Penjaga Neraka gerbang kemungkaran nomor 3. Dia penjaga bagi para pemakan harta anak yatim dan orang miskin."
Setelah itu, Killer mengangkat tangan kanan sebagai pertanda untuk tidak ingin memperkenalkan diri. "Gerbang kekejian tidak perlu memperkenalkan diri. Kalian sudah pasti mengawasi kami di Neraka. Kalian, penjaga gerbang kemungkaran, memang ditugaskan untuk di dalam. Jadi, wajar kalau kami tidak tahu kalian. Benar, kan, Zina, Sodom."
Zina mengangguk, begitu pula Sodom.
Wafir akhirnya tahu di mana dia sekarang dan sedang dikumpulkan bersama siapa saja. Dia sedang berada di tengah Penjaga Neraka peringkat atas. Jika dia bertindak bodoh, tentu ia akan mati dalam sekejap. Satu-satunya harapan hanya Sodom. Wafir hanya mampu menunggu, sampai sejauh mana Sodom mampu menguasai keadaan.
"Apa yang ingin kita bicarakan?" Killer melipat tangan di depan dada, seperti bosan.
Wali tertawa seraya mengangkat pundak. "Tidak ada. Kami hanya berniat menyambutmu atas keberhasilan membawa pulang Penjaga Neraka yang kabur ini. Lihatlah, sampai para Trinitas membantu kalian! Tuan Iblis pasti akan sangat senang menerima kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Servant and The Nineteen Wardens of Hell
Fantasy[Reading List WattpadfantasiID Januari 2024] Diculik sebagai tumbal, Wafir---bocah naif yang selamat dari tenggelamnya separuh daratan bumi---harus membebaskan diri dari perbudakan untuk selamat dari kejaran 19 Penjaga Neraka. *** Di masa depan, kau...