8 | Five Districts

82 17 4
                                    

... SERIBU!"

Ray menyelesaikan hukuman di samping Wafir. Ia menuntaskan seribu push up. Setelah tuntas, Ray dipersilakan pergi. 

Wafir seorang diri. Ia menghadap Pak Goldy yang diam seribu bahasa. Dari balik meja, kontak mata keduanya intens. Jam gantung di belakang Pak Goldy berdenting, tepat pukul tujuh. Pak Goldy tidak ikut upacara. Teriakan Ray mengundang perhatian. yang dia sendiri sudah tahu itu suara milik siapa tanpa diberi tahu. Dengan sebab itu, ia bergegas menghukum Ray, tetapi ia tak menyangka apa yang ia lakukan bersama Wafir. Ia berbuat skandal.

"Mengapa kau mau dilecehkan oleh Ray?" tanya Pak Goldy mengintimidasi, memangku dagu serius.

"Tidak, Pak. Aku dan Mas Ray tidak melakukan hal hina seperti itu. Aku masih menyukai istriku." Entah kenapa kalimat ini meluncur padahal aku baru mengenal Rika dua hari. Aku bingung dengan perasaanku.

"Bukan itu masalahnya, aku mengenal Ray. Jadi, katakan sejujurnya!"

Wafir menghela napas berat. Namun, setelah mendengar kata mengenal, Wafir akhirnya yakin untuk mengatakan perundungan yang telah dilakukan, dari ditendang dan dijelek-jelekkan hingga disiksa seakan ingin membunuh dalam sekejap.

"Mas Ray menindasku," tutur Wafir pelan. "Awalnya, ia mengirim pesan ke ponsel saya atas nama Pak Goldy. Ternyata, di sana, dia mengajak saya duel yang ia yakin akan dimenangkan sehingga ia bisa memukul saya habis-habisan. Namun, saya tadi bisa menghabisinya dengan kristal. Ketika saya membebaskan dia, terjadilah hal yang seperti tadi."

Pak Goldy manggut-manggut. "Yah, Ray memang seperti itu. Namun, kau akan sering bertemu dengannya. Kuatkan mentalmu!"

Wafir mengembuskan napas lemah. Dengan jawaban seperti itu, masalah tidak akan selesai dengan cepat. Ia akan terus menghadapi perundungan ini ... dalam waktu lama.

Keheningan pun menyelimuti kantor Pak Goldy yang dipenuhi warna kuning dan coklat. Tumpukan berkas di atas meja dan di rak memancing perhatian Wafir yang sudah lelah memandang mata Pak Goldy yang kelelahan. Jendela bulat yang membelakangi Wafir masih membiaskan sinar mentari pagi yang jingga terang. Namun—!

Getaran gempa kecil tiba-tiba menggoyang tanah.

Wafir tergopoh, tetapi Pak Goldy hanya menghela napas berat. Ia menggaruk kepala seperti sudah bosan mengurus gempa ini.

"Wafir, aku boleh merokok?" tanya Pak Goldy stres.

"Silakan." Sebab Bapak adalah atasan saya.

Pak Goldy menyulut rokok yang siap diisap di mulut. "Kau tahu, Wafir. Mengapa aku tidak terlalu mempermasalahkan Ray yang merupakan seorang perundung? Aku akan jelaskan yang terjadi di negeri kita sekarang. Oh iya, dari mana asalmu?"

"Kota Kawah."

"Contoh yang bagus untuk memulai." Pak Goldy mengisap rokok sekali, lalu mengepulkan asapnya dari mulut. "Biar aku ceritakan semuanya kepadamu."

***

DESEMBER ini gempa terjadi setiap hari, tepat setelah 19 bulan penculikan terjadi.

Kota Kawah adalah kota kelima belas yang hancur dilanda gempa. Sementara itu, kota yang kesembilan belas, atau yang sedang dilanda gempa barusan, letaknya tak jauh dari Distrik Pusat. Semua orang di Surga tahu bahwa sejak tenggelamnya bumi Barat dan Timur, bumi tengah dan nusantara yang menjadi benua tidak mungkin tenggelam sebelum hari kiamat tiba. Namun, gempa kembali terjadi dan semua orang yakin Surga tidak akan terkena dampak.

Kota Kawah ada jauh di barat Surga, jaraknya sekitar 900 km. Khrisna membawa Wafir pulang ke Distrik Selatan selama 12 jam menunggangi Kon untuk sampai di timur Nusantara, yang merupakan letak Surga.

The Servant and The Nineteen Wardens of HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang