46 | Trinity

30 9 2
                                    

PORTAL tiba-tiba membuka dan mengumpulkan Wafir beserta para Imam ke aula tengah, tempat mereka bertemu sebelum dipindahkan.

Mereka begitu terkejut sekaligus lega akhirnya mampu bertemu satu sama lain meskipun keadaan beraneka rupa. Pak Badri kehilangan matanya dan Pak Luth harus merelakan kakinya hangus. Satu-satunya harapan mereka adalah Wafir. Karena itu, mereka bergegas untuk menyuntikkan darah para Penjaga Neraka tingkat atas. Benar saja, dalam sekejap Wafir bisa menggunakan kekuatan mereka, terutama kekuatan hormon milik Zina. Berkatnya, Pak Badri bisa mendapatkan kembali matanya dan Pak Luth bisa bertarung menggunakan kaki.

Masih belum selesai merayakan kemenangan, mereka pun dibuat terkejut ketika Muhammad tiba-tiba menyuruh bersiap. Ia ternyata yang membawa para Imam kembali dengan kekuatan portalnya. Di barisan terdepan, Muhammad sedang menghadang tiga orang pria tua yang tinggi kurus dengan wujud kepala yang aneh.

Ketiga pria itu setinggi Muhammad. Mereka mengenakan jubah panjang yang menjuntai sampai menutupi kaki. Ketiganya mengenakan warna seragam, yaitu merah marun dan ada rona hitam di beberapa bagian. Pria tua di tengah berkepala kambing, sedangkan kedua pria tua di samping berkepala gagak dan banteng.

"Salah satu di antara mereka memiliki kekuatan portal yang sama denganku!" seru Muhammad, menahan portal yang hendak dimunculkan lagi untuk menceraiberaikan formasi ketiga Imam.

Sang muka kambing berkata dengan suara berat yang mencekam ke dalam sukma. "Kami adalah tiga utama Penjaga Neraka. Kekuatan kami jauh lebih mengerikan dari Penjaga Neraka gerbang kekejian yang hanya memanipulasi anggota tubuh dan Penjaga Neraka gerbang kemungkaran yang hanya memanipulasi alam. Kami dapat memanipulasi dimensi alam semesta!"

"Apa pentingnya kalian mengatakan jati diri kalian kepada kami?"

"Karena kami tahu persis kalian tidak akan mampu mengalahkan kami." Sang kepala kambing pun maju beberapa langkah dan kini berdiri paling depan di antara kedua rekannya. "Rekanku yang berkepala banteng adalah Penjaga Neraka gerbang kekafiran, ia bisa mengendalilan dimensi ruang. Rekanku yang berkepala gagak adalah Penjaga Neraka gerbang kefasikan, ia bisa mengendalikan dimensi waktu. Dan aku sendiri adalah Penjaga Neraka gerbang kemunafikan. Aku bisa mengendalikan dimensi realitas. Begitulah hebatnya kami para penjaga gerbang dosa-dosa besar."

Muhammad pun langsung melirik ke arah Kafir yang bermuka banteng. Ia adalah musuhnya sebagai pengendali ruang. Portal-portal dan segala jebakan yang sudah diciptakan adalah ulahnya. Karena itu, sosok yang harus mengalahkannya adalah Muhammad itu sendiri. Ia akan menunjukkan siapa yang lebih pintar dalam menggunakan kekuatan.

Sementara itu, Muhammad langsung berbisik kepada Wafir dan para Imam. "Seranglah dua lainnya. Biar Kafir yang menjadi tanggunganku."

"Baik."

Dalam sekejap, semua Imam meluncur. Namun, sontak gerakan mereka melambat layaknya tertahan oleh waktu yang kiat memberat. Mereka mencari tahu apa yang salah di dalam diri mereka. Hingga akhirnya mereka sadar bahwa Fasik sang kepala gagak, ia sedang menahan waktu para Imam.

Wafir pun sadar bahwa yang membuat Sodom dan Wali bisa bertahan hidup dari ratusan tahun yang lalu adalah kekuatan Fasik. Ia menahan waktu sehingga mereka bisa awet muda hingga akhir zaman seperti sekarang. Karena itu, Wafir mulai memutar otak.

Ia langsung menggunakan kekuatan baru para Penjaga Neraka yang dia peroleh. Dengan kekuatan Thief, ia akan bergerak secepat kilat dan dengan kekuatan Yatim ia membuat udara menekan semakin kencang. Kekuatan Killer dan Zina ia gunakan untuk meningkatkan metabolisme. Dan kekuatan Sodom ia gunakan untuk meningkatkan otot kaki.

Hingga secara ajaib, Wafir masih bisa berlari meskipun berada di dalam pengaruh manipulasi waktu.

"Kurang ajar! Bagaimana Wafir bisa tetap bergerak! Aku benar-benar menghentikan waktunya! Dan jika dia masih bisa bergerak, ini artinya dia memiliki pergerakan dengan kecepatan yang sangat gila, yaitu ... kecepatan cahaya!" Fasik tenggelam dalam panik.

The Servant and The Nineteen Wardens of HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang