ENEMY ZONE [TAMAT]

🌵Bab 45 - Akhir Dari Ksatria dan Tuan Putri

🌵BAB 45🌵
~♥ Akhir Dari Ksatria dan Tuan Putri ♥~

Setelah kejadian di hari itu, gue baru bisa ngerasain arti dari sebuah hidup.

Berkat Luna, gue jadi bersyukur sama apa yang gue miliki sekarang. Gue pikir, hidup gue udah terlalu sial karena sering mengalami kesialan-kesialan yang ternyata itu cuma hal sepele dan bagian dari pendewasaan.

Yang gue baru paham, dunia ternyata nggak sebatas apa yang gue lihat, dunia ini nggak berputar cuma di gue. Ada banyak orang di luaran sana yang hidupnya nggak seberuntung gue. Gue jadi banyak-banyak bersyukur berkat pengalaman kemarin yang hampir aja dibunuh oleh teman sekelas sendiri. Kini, gue juga ngerasa hidup gue juga jadi sedikit lebih bebas.

Gue nggak dikuntit lagi, gue nggak dianiaya lagi, dan gue nggak ngerasa punya beban lagi. Yang tau konflik dan kejadian gue sama Luna hanyalah Navin. Meski dia murka banget sama Luna dan pengen nuntut dia ke polisi tapi syukurlah cowok itu mau dengerin apa kata gue dan dia juga ikut merasa bangga sama gue yang bisa mengatasi situasi itu dalam keadaan genting.

Menurut Navin, gue nggak usah terlalu berhubungan lagi sama Luna, dan cukup kami berdua aja yang tau semengerikan apa sifat asli Luna. Lagian, berikutnya Luna nggak mungkin nerusin balas dendamya dan dia pasti juga nyesel.

Seperti kata Navin, para junior yang nge-bully gue kemaren ngaku kalau dia disuruh oleh Luna, Luna tau betul gimana cara manfaatin Viola yang cinta mati sama Navin. Kini, Viola dan gengnya serta Luna sedang dalam masa scorsing.

HUH! Cuma scors doang, padahal gue berencana mau nyeret mereka ke pengadilan atas tuntutan pembulian, kekerasan fisik-psikis, dan percobaan pembunuhan.

Dalam KUHP maksimal dihukum 5 tahun penjara dan denda, lumayan buat mereka padahal, biar pada jera. Dikemudian hari gue denger kabar dari Navin, katanya mereka cuma di-scors 8 hari dan bakal masuk ke penangkaran khusus remaja yang nakal buat ditertibkan.

Oh iya, gue lupa ngasih tau, pas di rumah kan Kak Zafran sama Umi kaget banget melihat bekas-bekas luka dan lebam di wajah gue. Nah, jadi terpaksa gue ceritain kalau gue emang berantem sama adek kelas. Gue bilang mereka udah berlaku nggak sopan, dan duluan nyerang nyari gara-gara. Faktanya emang begitu kan.

Awalnya umi dan Kak Zafran percaya-percaya aja dengan secuil bagian cerita dari gue. Tapi setelah seminggu kemudian, Kak Zafran baca buku harian gue yang terletak sembarangan di ruang TV, dan dari situ lah Kak Zafran tau semuanya.

YUP! SEMUANYA. Tentang gue pacaran bohongan sama Navin, gimana perjanjian kami untuk putus setelah 2 bulan, terus tentang surat-surat ancaman, teror, penyerangan brutal waktu di toilet dan kelas kosong, lalu pasal gue yang dirawat di rumah sakit bukan karena keracunan makanan biasa tapi karena keracunan apel, gue yang pingsan dan ditaruh di gudang, twitter gue di-hack, pembulian, penyiksaan, kekerasan fisik, dan semua babak belur yang gue terima, termasuk dalangnya adalah temen kelas gue sendiri, Luna yang hampir ngebunuh gue.