Marhaban ya ramadhan,
bentar lagi Idul Fitri.
Nyambil nunggu buka puasa,
mari baca Enemy Zone!
-Ranne Ruby________________________
🌵Bab 28🌵
- Private Room Ketos -
Lanjutan...."Mau ketemu pangeran sinting!"
Gue dengan to the point menjawab pertanyaan Gilang dan berjalan cepat keluar perpustakaan.
Gue ngga tau apa yang dipikirin Galen dan Gilang setelah gue jawab begitu, yang jelas gue langsung pergi tanpa melihat reaksi mereka.
Gue terlalu buru-buru untuk menemui Navin, Ketos songong yang merubah nama kontaknya sendiri di ponsel gue dengan nama 'Navin Pangeran Tersayang'.
Gue melintasi koridor lantai satu dengan wajah songong, seperti biasanya, tapi kali ini lebih bossy.
Orang-orang yang berpapasan sama gue langsung menepi begitu melihat langkah gue yang berani dan ekspresi wajah gue yang penuh ambisi, mata gue bagai siap melaser siapapun yang menghalangi.
Ya! Gue bener-bener bertekad untuk mendapatkan hp Navin hari ini dan mengubah nama kontak gue tepat di depan hidungnya. Gue nggak sabar melihat ekspresi kagetnya nanti, pasti jelek banget.
Gue langsung masuk kantor OSIS tanpa repot-repot buat permisi. Seluruh anak-anak OSIS yang ada di dalam bener-bener kaget ngeliat gue mendadak nongol dan main masuk gitu aja.
Selama ini, yang masuk kantor OSIS cuma anak-anak OSIS doang. Tapi sekarang, gue, siang ini dengan gaya sok kuasa masuk ruangan besar itu, bahkan gue langsung menuju sebuah pintu yang di atasnya bertuliskan 'RUANG KETUA OSIS'.
Ya ampuun. Ketua OSIS pun juga punya ruang pribadi segala? Pantesan aja Navin betah banget berlama-lama di dalam Kantor OSIS karena ternyata dia punya ruangan sendiri.
Semua yang ada di sana tambah kaget lagi saat gue masuk ruangan itu dan menutup pintu dari dalam. Kebanyakan di antara anak-anak OSIS sekalipun bahkan ada yang belum pernah masuk ke dalam ruangan itu. Dan kini, gue yang sama sekali bukan anak OSIS dengan santainya langsung masuk tanpa koda-kode.
Di sisi lain, mereka juga kaget kenapa gue pake menutup pintu segala. Pasti mereka mikir yang aneh-aneh.
Hm, awas aja kalau iya.
Di dalam, Navin juga sama kagetnya melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya.
Layaknya petir di siang bolong, Navin yang awalnya duduk di meja kerjanya yang besar langsung berdiri ternganga menatap gue yang melangkah menghampirinya.
"Navin, mana hp lo?" todong gue berdiri di depan mejanya.
"Ha?" pupil mata Navin makin melebar mendengar permintaan dari gue. "Buat apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY ZONE [TAMAT]
Novela JuvenilNot Every Princess Needs a Prince Charming "I am priceless, lo punya modal apa buat deketin gue?" "Most wanted boy?" "Gue ngga butuh gelar lo itu." © Copyright Ranne Ruby