Tau ngga sih
gimana gregetnya berada di
antara dua cogan?
~ Ranne Ruby____________________________
🌵BAB 18🌵
~♥ Gilang Apa Galen? ♥~
Pagi ini gue lari-larian melewati gerbang sekolah sampai ke kelas. Apa karena gue telat? SALAH!
Gue lari-larian karena pengen ketemu Lisa. Tadi malam, Lisa bilang dia hampir kecelakaan karena ada sebuah truk yang remnya blong, jadi mimpi gue kamarin ternyata memang nyata, mungkin semacam kemampuan baru gue. (LoL)
Gue benar-benar nggak sabar buat denger cerita Lisa, memastikan bahwa dia baik-baik saja.
"Lisa!!" seru gue ngos-ngosan di pintu kelas.
Lisa yang lagi ngaca di tempat duduknya menatap gue dengan heran. "Lho? Ahran, elo lari-larian?"
Gue masuk dan menghampiri Lisa, lalu menelaah setiap bagian anggota tubuhnya. "Elo nggak apa-apa kan, Lisa? Ada yang luka?"
Lisa nyengir. "Gue nggak apa-apa kok, Ran, Kemarin gue cuma syok dan pingsan aja," kata Lisa senyum. "Lagian elo telat banget nanyain kabar gue, kemaren pas habis break elo kemana, sih? Gue sebenernya pengen kabur dari Denofa dan pulang bareng elo, tapi ternyata elo nggak masuk kelas setelah pergi nganterin Navin ke UKS, pasti elo khawatir banget sama Navin dan temenin dia di sana sampai pulang, ya?"
"Ha?" Gue cuma bengong. Nggak kerjaan gue banget pake khawatir-khawatir segala sama cowok jelek itu. Tapi, apa itu alasan Lisa dan temen lainnya nggak nyari gue kemaren? Mereka pikir gue temenin Navin di UKS sampai jam pulang.
Hm ... nggak apa-apa deh, gue jadi nggak perlu susah-susah jelasin kemana gue pas habis break time kemaren. Gue lagi males aja ngomongin soal ada orang yang ngaku-ngaku jadi Grim Reapper-nya gue. Dia kira gue takut apa ya?
Pelajaran berlangsung dengan normal. Semua siswa-siswi terlihat serius memeperhatikan guru di depan kelas. Ini tuh beda banget dengan kelas 11 dulu.
Kalau di kelas 11, temen-temen gue masih ada yang nyuri-nyuri kesempatan buat tidur, main-main, atau baca komik di tengah-tengah guru menerangkan. Tapi sekarang, karena semua siswa pilihan ditempatkan di kelas ini, nggak ada lagi yang mencoba malas-malasan. Semuanya pada fokus dan rasanya aneh banget!
Gue jadi takut dengan keadaan ini. Bahkan Denofa yang tadinya gue prediksikan bakalan ngelirik-ngelirik Lisa, kini malah masih aman-aman saja, bahkan dia fokus dan konsentrasi memperhatikan guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY ZONE [TAMAT]
أدب المراهقينNot Every Princess Needs a Prince Charming "I am priceless, lo punya modal apa buat deketin gue?" "Most wanted boy?" "Gue ngga butuh gelar lo itu." © Copyright Ranne Ruby