🌵Bab 5🌵
~♥ Flashback ♥~
Hari ini, gue dengan pedenya berjalan melewati koridor sekolah yang sudah dipenuhi oleh gerombolan siswa-siswi yang suka ngerumpi dan ngegosip. Tampang mereka tuh heran banget melihat gue lewat. Apalagi, mereka merhatiin penampilan gue dari atas sampai bawah.
Ya ya ya, gue tau karena udah lama nggak muncul di depan publik, jadi sekalinya muncul dan comeback wajar aja gue bikin orang-orang pada terpesona.
Biasanya, gue ogah banget gabung sama gerombolan tukang gosip kayak mereka. Karena biasanya obrolan mereka pada nggak berkualitas. Tapi karena tatapan heran mereka itu, gue memutuskan untuk gabung sebentar.
"Hey guys...," sapa gue tersenyum manis. Dan mereka masih natapin gue heran.
"Kenapa? Kaget ya ngeliat gue baru muncul?" tanya gue Pede Stadium Akhir.
"Bu-bukan," geleng mereka. "Tapi..."
"Tapi apaan? Gue tambah cantik ya?" #Bruh...
"Iya, Kakak makin cantik." Salah satu dari mereka nyeletuk sambil mengancungkan kedua jempolnya ke arah gue, tatapannya kagum. Dia Caca, junior gue sejak SMP. Teman disampingnya langsung menyenggol lengan Caca seolah ada yang lebih penting lagi untuk diucapkan.
"Bukan, Kak Ran," kata Tara. "Tapi kayaknya lo salah kostum deh, Kak. Hari ini kan baru hari Kamis..."
"Iya, ini memang hari Kamis kok, siapa juga yang bilang hari ini hari Jum'at? Haha," senyum gue mengibaskan rambut.
"Iya, tapi lo pake seragam buat hari Jum'at, Kak."
Gue pun langsung menatap baju gue. Batik Biru. Gubrak...!!
Gue malu banget. Kok bisa salah kostum gini sih? Apa gue salah ngingat hari pas tadi pagi mau milih baju? Tapi, kenapa Umi sama Kak Zafran nggak nanyain gue kenapa pake baju batik di hari Kamis ya?
Untuk menghilangkan rasa salting gue, gue berusaha sesantai mungkin agar tidak kelihatan panik. "Ooh ... yea, hari ini gue mau pergi lomba, biasalah ... kalau pergi lomba, kan pake baju batik kebanggaan sekolah kita."
"Masa sih, Kak? Emang Kakak ikut lomba apaan?" tanya Laila yang bikin gue mendengus dalam hati. Nih anak pake nanya-nanya segala.
Kepo banget sih! Mau jawab apa nih?
"Eem ... Geografi," jawab gue asal-asalan.
"Kak, gue ikutan lomba Geografi lho, lombanya kan Senin depan," ucap Santi.
"Lagian, yang pergi lomba cuma tiga orang. Ada gue, terus Kak Rasya sama Kak Navin."Again, gue menjerit dalam hati. Ya ampuun! Nih anak kenapa pake ikutan lomba Geografi segala sih? Ketahuan bohongnya deh gue.
"Eh-eem..." Keringat dingin gue makin bercucuran. Gue nggak tau mesti jawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY ZONE [TAMAT]
Teen FictionNot Every Princess Needs a Prince Charming "I am priceless, lo punya modal apa buat deketin gue?" "Most wanted boy?" "Gue ngga butuh gelar lo itu." © Copyright Ranne Ruby