🌵Bab 3 - Surat Permohonan

430 44 67
                                    

"Seperti botol kecap yang sulit dibuka"

~unknown

_________________________

_________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵BAB 3🌵

~♥ Surat Permohonan ♥~

"Lo gila ya, Ran!"

Begitulah kalimat pertama yang dilontarkan Lisa saat memasuki ruang kelas bernuansa black-pink itu. Ia berjalan cepat menghampiri gue yang lagi duduk bengong di bangku meja.

"Dateng-dateng, udah bilang gue gila aja, Lis." Gue menopang dagu, malas gerak.

Lisa, satu-satunya temen gue yang cerewet, suka ngomel dan baweeel banget! Sebenarnya ia adalah anak yang pendiam. Tapi kalau udah sama gue ... euy! Sifat-sifat lainnya pada keluar deh. Kalian tak akan sangka Lisa yang pendiam ternyata sering misuh-misuh dan bisa jadi mengerikan saat marah.

"Lo berulah lagi kan, Ran? Astagaa ... sehari aja tanpa gue, lo udah bikin masalah, gue denger lo nyari gara-gara sama Navin, ya?" Lisa menggeleng-geleng seolah tiap hari gue selalu bikin masalah, yang ada gue jadi korban Navin di sini. "Autis? Bodoh? OSIS sialan? Nggak worth it? Bisa-bisanya lo bilang gitu ke Navin."

Lisa tampak tak percaya, sehari kemarin Lisa tidak hadir dan gue juga belum cerita pasal peringatan perang antara gue dan Navin, jadi Lisa pasti tau lewat grup chat atau dengerin ocehan siswa-siswi tukang gosip di koridor.

"Emang kenapa sih, kata-kata gitu doang nggak penting amat diributin." Gue manyun.

"Gitu doang? Lo bilang gitu doang? Ini tuh bukan kata-kata yang nggak penting, Ran. Semua warga sekolah pada heboh on sosmed or real life. Many photo and your video has been viral, karena perdebatan kalian."

"Gila ... mustahil, imposible, wow!!" Gue malah takjub mendengar video dan foto yang memampangkan wajah gue mendadak viral. "Gue makin famous, dong," cengir gue. Intinya, gue nggak mau tegang dan ambil pusing pasal kejadian kemarin. "And how people reaction for this?"

"Ehem ..." Lisa mendehem sambil melipat tangan. "Banyak yang bilang kalian so sweet, cocok banget, best hot couple, yaa ... semacam itu lah. Kebanyakan komentar positif, sih."

Bukan komentar itu yang gue harapkan. "Yang lain gitu?"

"Mereka bilang, cewek yang ada dalam video dan foto itu cantik, udah ... puas lo?" Lisa seolah tau apa yang diharapkan temannya.

ENEMY ZONE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang