"Duh gue dimana?!" teriak Syahlaa. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Sesekali ia mengusap keningnya yang masih biru lebam.
"Kamu di UKS," ucap seseorang dari balik gorden berwarna hijau.
"Lo siapa?" Kening Syahlaa mengerut, ia bingung. Suara siapakah yang meyahut pertanyaannya. Syahlaa bergidik ngeri, sepertinya sekolah ini angker, pikir Syahlaa.
Tak lama perempuan berbulu mata lentik, hidung mancung, dan bibir merah tipis, sangat cantik untuk ukuran perempuan, ditambah wajahnya yang sangat adem, menjadikan ia tampak sempurna. Perempuan itu datang dari balik gorden berwarna hijau tersebut dengan segelas teh manis di genggaman tangannya.
"Aku Kirana, panggil aja Ana." Perempuan yang bernama Kirana itu memperkenalkan diri kepada Syahlaa seraya tersenyum.
"Nih, di minum ya," ucap Kirana seraya memberikan segelas teh manis yang berada di genggaman tangannya kepada Syahlaa.
"Terima kasih Kiranaa!" Syahlaa langsung mengambil gelas berisi teh tersebut, kemudian langsung meneguknya sampai habis tak tersisa.
"Lo tau aja gue haus! Haus be ge te! Hehe." Syahlaa menghela nafas gusar, lalu ia mengangkat gelas yang sudah kosong tersebut dengan nyengir kuda dan wajah tanpa dosa. Kirana hanya menggelengkan kepalanya sambil mengukir seutas senyuman di wajahnya yang adem itu. Sedangkan Syahlaa merasa malu akan tingkahnya sendiri, yang tidak ada anggun-anggunnya sebagai seorang wanita.
"Kamu murid baru ya?" tanya Kirana kepada Syahlaa yang sedang menaruh gelas kosong tersebut di atas nakas.
Syahlaa menengok ke arah Kirana. "Iya hehe," jawabnya dengan cengiran.
"By the way, siapa yang ngangkat gue ke UKS? Shaka?" tanya Syahlaa yang mendapatkan tatapan bingung dari Annisa.
"Shaka?" tanya Kirana bingung.
"Itu loh sebelum gue pingsan, gue ketemu Shaka!"
"Shaka kelas dua belas IPS-3?"
"Entah," jawab Syahlaa dengan mengangkat bahunya acuh tak acuh.
"Bukan, di sekolah ini yang ngangkat perempuan itu, harus perempuan lagi. Kalau laki-laki, ya laki-laki lagi. Yang ngangkat kamu itu petugas PMR putri," ujar Kirana menjelaskan. Syahlaa hanya menganggukan kepalanya. Tidak mau membahas lagi.
"Lo...PMR?"
"Iya."
"Shaka juga PMR?"
"Bukan, dia tidak mengikuti eskul apapun."
"Lah tadi kata dia, dia ketua Rohis di sini?" ujar Syahlaa bingung sendiri.
"Ketua Rohis? Ketua Rohis di sekolah ini namanya Rahman. Bukan Shaka," ucap Kirana menjelaskan.
"Masa sih? Dia itu Shaka! Gue kenal banget! Dia itu pacar gue yang udah ninggalin gue selama hampir dua tahun!" ucap Syahlaa menjadi duka.
Kirana menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung bin heran.
"Mantan kamu...Rahman atau Shaka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis Vs Cegil [END]✔️
Humor"Ingat satu hal! Sampai kapanpun saya gak mau jadi pacar kamu!" "Kenapa? Pacaran seru loh. Lo gak mau kah dicintai ugal-ugalan sama gue?" "Enggak!" "Ayo, gue ajarin pacaran!" "Gak perlu." "Kenapa?" "Gak minat." "Kenapa gak minat?" "Pacaran itu haram...