Di balik kejadian dan peristiwa yang sudah Allah takdirkan. Selalu ada hikmah yang dapat didijadikan pelajaran.
-Muhammad Rahman Ar-Rasyid-
Rahman dan para anggota rohis lainnya begitu bahagia. Bahagia karena dapat berbagi dengan para penghuni panti asuhan 'SAN'. Konon katanya panti asuhan ini didirikan oleh 3 orang yang huruf pertamanya dari huruf S, A, dan N. Katanya singkatan dari SAN yaitu, 'Sahabat' yang berarti panti asuhan ini bersahabat, 'Amanah' yang berarti terpercaya, dan 'Nyaman' yang berarti di tempat ini sangat nyaman.
Senyuman tak pernah berhenti dari bibir Rahman. Ia sangat bahagia. Namun, senyumnya seketika menghilang ketika melihat anak kecil yang hanya diam saja di bawah pohon. Melihat itu, Rahman segera menghampirinya.
"Dek?" panggil Rahman dengan hati-hati.
Anak laki-laki yang berusia sekitar 6 tahun itu tidak menyahut. Ia sibuk dengan pikiran kosongnya sendiri.
Rahman duduk di samping anak itu. Ia mencoba mendekat.
"Ade kenapa?"
Tak ada sahutan.
"Adek kenapa?" tanya Rahman lagi.
"Dek?"
Anak laki-laki itu menengok ke arah Rahman yang duduk tepat di sampingnya. Ia menatap Rahman dengan tatapan kosong.
"Allah jahat!" ucapnya dengan lantang. Terlihat jelas kekecewaan dalam raut wajah anak itu.
"Kok jahat? Kata siapa? Gak boleh bicara seperti itu ah. Gak baik," ujar Rahman dengan senyuman seramah mungkin. Agar anak itu tidak takut kepada Rahman.
"Allah sudah ambil orang tua aku! Allah membiarkan aku sendiri! Allah gak sayang aku!"
"Dek... Dengar apa kata kakak. Allah itu Maha penyayang. Allah sayang sama Adek."
"Sayang? Kenapa membiarkan aku sendiri di sini?!"
"Adek tahu? Orang tua adek sekarang berada di tempat yang sangaaaat indah. Mereka sangat bahagia di sana. Dan Allah juga sayang sama Adek, Allah mengirimkan Adek di tempat ini supaya Adek mempunyai banyak teman. Bukankah seru punya banyak teman?" ucap Rahman yang membuat anak kecil itu menatap Rahman dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Benarkah?" tanyanya dengan mata yang berbinar.
"Tentu benar. Dan Adek mau gak orang tua Adek selalu bahagia di sana?"
"Mau Kak!"
"Mulai sekarang setiap Adek sholat, Adek do'akan orang tua Adek. Jangan nakal, rajin sholat, rajin ngaji, nurut sama Ibu panti. In shaa Allah akan membuat orang tua kamu tenang di sana. Dan In shaa Allah pahalanya ngalir sampai ke orang tua Adek," ucap Rahman sembari merangkul anak itu.
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631). Adek harus jadi anak yang sholeh. Supaya orang tua adek bahagia. Oke?" lanjut Rahman mencoba menasihati anak itu.
"Oke Kak! Jadi Allah sayang ya sama aku?"
"Sayang banget! Karena Allah itu Maha penyayang. Ngomong-ngomong nama Adek siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis Vs Cegil [END]✔️
Humor"Ingat satu hal! Sampai kapanpun saya gak mau jadi pacar kamu!" "Kenapa? Pacaran seru loh. Lo gak mau kah dicintai ugal-ugalan sama gue?" "Enggak!" "Ayo, gue ajarin pacaran!" "Gak perlu." "Kenapa?" "Gak minat." "Kenapa gak minat?" "Pacaran itu haram...