Ketua Rohis Vs Cegil [END]✔️

Salting

Syahlaa, Lastri, Khansa dan Hilda duduk di atas sofa yang berada di dalam ruang BK. Setelah sholat dzuhur, mereka dipanggil ke ruang BK, dan oleh karena itu mereka kini berada di sana sekarang, di ruangan yang berdasarkan cat berwarna putih. Mereka memegang sebuah Al-Qur'an di masing-masing genggaman tangannya.

"Silahkan baca surah yasin 5 balik," ucap guru BK yang memiliki tahi lalat di dekat hidungnya, ia bernama Bu Sri. Ia tidak killer seperti guru BK di sekolah lainnya.

Ke empat wanita itu pun segera membaca ta'awudz. Walaupun Syahlaa bisa dibilang badgirl, jangan remehkan kemampuan Syahlaa. Ia bisa mengaji, karena ketika ada ujian praktek agama, ia selalu meminta diajarkan oleh pembantunya ketika dulu. Ia mengaji, ketika ada praktek mata pelajaran agama saja. Jangan ditiru sekali, sangat jangan.

Padahal keutamaan membaca Al-Qur'an itu sangat banyak. Pahalanya juga banyak. Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan lipatkan menjadi 10 kebaikan. Salah satu keajaiban Al-Qur'an adalah kamu tidak bisa mengubah isinya, namun isinya mampu mengubah hidupmu.

Mereka terus membaca surah yasin sampai 5 kali balik. Hukuman yang mendapatkan berkah, karena dengan mengaji mereka menjadi mendapatkan pahala.

📘📘📘

Setelah perginya guru mata pelajaran terakhir, Rahman memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Setelah merasa rapi, ia langsung menggendong tas berwarna abu-abunya, kemudian ia segera keluar kelas. Walaupun ia harus berdesak-desakan dengan teman sekelasnya untuk keluar kelas. Untung saja teman sekelas perempuannya sudah keluar semua. Jadi, Rahman hanya berdesak-desakan dengan teman laki-lakinya saja.

"Rahmaaannnn calooon pacaarrrrr!"

Lengkingan teriakan yang cukup memekikan telinga membuat Rahman menghentikan langkahnya di koridor sekolah. Rahman segera membalikkan badannya ke belakang, ternyata suara tersebut bersumber dari mulut Syahlaa. Wanita yang memiliki lesung pipi di pipinya yang bisa dibilang chubby.

"Ingat satu hal! Sampai kapanpun saya gak mau jadi pacar kamu!"

"Ada apa?" lanjut Rahman to the point. Rahman memang buka tipe manusia yang suka basa-basi. Apalagi sama perempuan.

"Kenapa? Pacaran seru loh. Lo gak mau kah dicintai ugal-ugalan sama gue?"

"Enggak!"

"Ayo gue ajarin pacaran!"

"Gak perlu."

"Kenapa?"

"Gak minat."

"Kenapa gak minat?"

"Pacaran itu haram Sya. Ingat 17;32."

Sya? Hati Syahlaa berdesir tak karuan. Ia rindu ucapan itu keluar dari mulut kekasihnya.

"Apaaaan 17;32?!"

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

"Ya Allah Rahman kok kamu kejauhan sih mikirnya sampai ke zina? Aku gak bakal macam-macam kok. Kita pacaran sehat!"

"Zina itu bukan hanya bersetubuh Sya. Ada yang namanya Zina Al-Lamam. Yaitu Zina yang berkaitan dengan panca indera. Pertama Zina Ain atau mata, yaitu ketika kamu memandang seseorang dengan nafsu. Kedua zina qolbi, yaitu ketika memikirkan atau halu tentang lawan jenis. Ketiga zina lisan, yaitu ketika kamu membicarakan lawan jenis dengan perasaan senang. Keempat Zina tangan atau yadin, yaitu memegang atau menyentuh lawan jenis dengan perasaan senang. Dan kelima zina kaki, yaitu ketika kakimu melangkah untuk menuju perzinaan."