Arshaka Zayn

511 46 48
                                    

Sikap aku bukannya berubah-ubah, hanya saja aku menyesuaikan tempat, dan lawan bicaranya.

-Syahlaa Aliza-

"Sha-Shaka?!" Syahlaa memekik, ketika melihat laki-laki dengan rambut acak-acakan, hidung mancung, bibir merah tipis, mata minimalis, berandalan tetapi kelihatan imut seperti keturunan korea, yang dimana lelaki tersebut saat ini sedang berada di hadapannya.

"Hah?"

"Eh-"

"Tahu darimana nama gue Shaka?" tanya lelaki itu, dengan wajah datar. Penampilannya sangat acak-acakan, celana jeans robek-robek, kalung berbentuk rantai, jaket Levis yang di dalamnya memakai baju berwarna hitam.

Syahlaa lupa. Bahwa dirinya dan lelaki yang berada di hadapannya ini tidak saling mengenal. Bahkan, sekedar saling tersenyum pun tidak pernah.

"L-lo Shaka anak kelas 12 IPS 2 'kan?" tanya Syahlaa memastikan.

"Kok tau?" tanya laki-laki yang bernama Shaka kelas XII.IPS-2 di MA Dhiarurrahman, yang pernah dibicarakan oleh Kirana. Lelaki yang mahir memainkan gitar.

"Gue gak ngegombal ya?!"

"Maksud gue, kok lo bisa tau?" tanya Shaka berusaha sabar menghadapi makhluk seperti Syahlaa.

"Gue gitu loh!" Syahlaa mengambil beberapa keju, lalu memasukannya ke dalam keranjang. Setelah itu, ia berjalan ke arah kasir. Namun, dicekal lengannya oleh Shaka.

"Jujur, lo tau gue darimana?" tanya Shaka dengan tatapan tajam.

"Bisa lepasin dulu enggak? Kata Rahman, bukan harom!" ucap Syahlaa dengan memutar bola matanya malas.

"Mahrom kali!" ucap Shaka membenarkan ucapan Syahlaa.

"Ya-iya itu!"

"Gue kan enggak pegang tangan lo! Cuma pegang baju!"

"Ya udin sih! Apa susahnya ngelepas doang? Ngefans lo sama gue?!"

"Bawel." Shaka segera melepaskan tangannya dari lengan baju Syahlaa, dia tidak ingin memperpanjang masalah ini, lebih baik ngalah mungkin itu jalan terbaik.

"Lo tau gue darimana?" tanya Shaka lagi.

"Dari Kirana," jawab Syahlaa santai lalu melangkahkan kakinya, meninggalkan Shaka.

"Sebentar," ucap Shaka yang membuat Syahlaa menghentikan langkahnya.

"Apaan lagi seh fans?" tanya Syahlaa dengan tersenyum malas.

"Nama gue Arshaka Zayn."

"Penting gitu buat gue? Gue rasa enggak!"

"Jutek banget sih lo jadi cewek!"

"Kalau lo aja muka datar alias jutek gitu! Gue juga bisa lebih jutek dari lo! Sikap gue tergantung siapa lawan bicara gue! Kalau lo sopan, gue bisa lebih sopan. Kalau lo ngotot, gue bisa lebih ngotot. Kalau lo jutek! Gue bisa lebih jutek!" Setelah berkata seperti itu, Syahlaa langsung pergi ke kasir. Tidak peduli dengan lelaki yang ingin disebut dirinya dengan nama Arshaka itu.

"Gadis aneh," ucap Arshaka dengan tersenyum smirk. Arshaka kembali ke tempat tadi, lalu mengambil keju.

💚💚💚

Alesha segera turun dari motor vespa berwarna putih tulang milik Rahman, ketika keduanya sudah sampai di depan rumah berdasarkan cat berwarna biru. Lalu, Alesha memberikan helm yang dipakainya kepada Rahman.

Ketua Rohis Vs Cegil [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang