You say time will make it better
And time will make it heal
I won't be lost foreverJess Glynne — Take Me Home
- 18 -
Tw // suicidal thoughts
Setelah rutin mengambil gig manggung di kafe dan bar di malam minggu, Calvin dan band-nya baru mengetahui kalau ternyata selama ini mereka mendapat bayaran. Untung Nancy selaku manajer jujur. Sebagai bentuk apresiasi kerja keras mereka, Nancy menyusun rencana makrab atau malam keakraban UKM Band ke Puncak. Seluruh itineraries berikut dengan akomodasi telah diatur Nancy, jadi para anggota hanya perlu bawa diri untuk dua hari satu malam ke depan.
Nancy yang memang hobi traveling punya banyak rekomendasi tempat tujuan dan aktivitas yang bisa mereka lakukan. Hanya saja, anak-anak Bandar yang usianya lebih muda dari Nancy, punya keluhan kesehatan masing-masing mulai dari kepala, pundak, lutut, hingga kaki.
"Mending kalian ganti nama jadi Remaja Jompo," usul Nancy geram.
"Ya, maaf." Aloy asal jawab. Setelah menyetir dua jam, dia mengaku sakit pinggang.
Kini keempat anggota UKM Band tengah bersantai ria usai menyantap brunch bertema olahan susu sambil disuguhi pemandangan pinggir danau yang asri. Kalau ditanya satu orang lagi kemana — Renata sedang ada urusan di toilet untuk menjawab panggilan alam. Karena restoran yang mereka kunjungi terkenal dengan hidangan olahan susunya, sementara Renata punya lactose intolerance, dia jadi harus menghadapi konsekuensinya sendiri.
"Gue susulin Renata deh, takut dia kehabisan tisu. Masa belum keluar-keluar sampai sekarang..." Kata Winna yang sudah berdiri dari kursinya.
"Jangan lupa suruh dia cebok, Win." Perkataan Aloy tidak digubris Winna.
"Jangan jujur-jujur amat dong Win jadi orang..." Senasib dengan Aloy, Winna juga hanya mengabaikan Nancy yang hanya bermaksud bercanda. Dari keempat anak yang dia urus, Winna berlaku paling dingin kepadanya. Nancy sendiri juga bertanya-tanya dia pernah bikin salah apa.
"Jadi, kita habis ini lanjut kemana?" Tanya Calvin.
"Taman Safari, kan? Itu kita duduk di mobil aja kan gak perlu turun?" Aloy melirik Nancy.
"Khusus lo boleh turun buat salaman sama singanya, Loy."
"Mantab. Kalau gue cek di maps, naik mobil ke sana cuman 15 menit. Vin, gantian lo nyetir, ya!"
"Bebas, Loy. Ini kita mau ketemu keluarga lo, kan?"
"Bajingan."
Setelah Winna membawa Renata kembali ke meja, personil Bandar dan manajer mereka melanjutkan perjalanan ke Taman Safari.
- 18 -
Benar kata Nancy, sudah semestinya band adik kelasnya ganti nama jadi 'Remaja Jompo' karena keempatnya lebih memilih untuk beristirahat di villa ketimbang menjelajahi Puncak. Villa yang mereka tempati terletak cukup atas. Begitu kelima mahasiswa itu tiba di villa, udara sejuk dan kabut menyambut mereka. Di sekitar juga hanya ada villa penghuni lain yang letaknya berjauhan, apalagi tempat makan dan rekreasi yang perlu dicapai dengan menaiki kendaraan. Saking nyamannya suasana yang tercipta, Aloy langsung tepar di kamarnya seketika kepalanya menyentuh bantal.
"Ya udah sih, Kak. Kita ke sini kan buat healing." Ujar Calvin santai menyepelekan keluhan Nancy. Tubuh tingginya terbentang, memakan seluruh tempat di sofa ruang tengah.
"Geser," perintah Renata yang hendak duduk. Matanya lalu sibuk mencari Nancy ke seisi ruangan, "Habis ini jadwalnya ngapain, Kak?"
"Barbecue. Jangan bilang pada mager juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
eighteen [END]
FanfictionCalista Alexandra si wakil ketua komdis galak, terpaksa harus berhubungan dengan Adriel Ryan yang adalah pembimbing kelompok ospek adiknya yang baru masuk kuliah. "Mentee lo ada yang namanya Calvin Alexander, kan? Dia adek gue dan dia pengidap penya...