Minggu kedua ospek diisi dengan kegiatan outbound yang berlokasi di suatu pegunungan di Sentul. Kalau para peserta mengira mereka bisa bebas dari tekanan yang diberikan komdis – mereka keliru karena selama outbound, mereka bakal dipandu dan dilatih langsung oleh tentara. Iya, tentara.
Memang outbound kali ini dikhususkan untuk melatih kedisiplinan dan kepemimpinan. Tentunya karena sudah menyangkut anggota tentara, diberlakukan hukuman fisik. Seperti contohnya, jika satu orang berbuat salah dan ketahuan tidak mengaku, maka satu angkatan lah yang akan menerima hukuman berupa push-up.
Calvin yang punya riwayat PJB tentunya diberikan penanda oleh panitia supaya dia bisa mendapat hukuman fisik yang lebih ringan. Karena insiden dengan Chandra tempo hari lalu, semua orang jadi sudah tahu kondisinya. Mana Calla tiba-tiba ikut outbound... Itu direncanakan atau dia yang sukarela datang, sih? Kalau begini kan, Calvin jadi nggak bisa nyolong ikut hiking dengan kelompoknya!
Kalau jadwal peserta dibuat padat, mentor yang mendampingi justru kelihatan seperti lagi healing. Paling peran mereka cuman mendengar keluh kesah para mentee di jam kosong. Mentor yang baik tentunya bakal memberikan mentee mereka kata-kata penyemangat. Adriel tentu sudah mencoba, sayang aja gak didengarkan.
"Gimana day 1?" Tanya Adriel begitu dipersatukan kembali dengan mentee-nya.
"Gimana, gimana. Menurut lo aja!" Balas Teo ngegas. Dimana pun dan kapan pun.
"Bayangin, mau makan aja lo dijagain sama tentara – dikasih waktu cuman 3 menit dan lo harus habisin bersih, kalau enggak ditumpahin sisanya ke kepala lo. Ini gue masuk sekolah bisnis atau sekolah militer, dah?" Keluh Calvin berapi-api.
"Makanya, jangan rakus. Ambil makanan tuh secukupnya aja." Ujar Adriel.
"Laper, Pak. Mana acaranya panjang, di bawah matahari lagi."
"Lo pura-pura pingsan aja, cok." Teo mengusulkan.
"Maunya sih gitu, cok. Tapi ada cici gue. Antara dia lebay denger gue pingsan atau malah buka kartu kalau ketahuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
eighteen [END]
FanficCalista Alexandra si wakil ketua komdis galak, terpaksa harus berhubungan dengan Adriel Ryan yang adalah pembimbing kelompok ospek adiknya yang baru masuk kuliah. "Mentee lo ada yang namanya Calvin Alexander, kan? Dia adek gue dan dia pengidap penya...