Prolog

8.3K 345 0
                                    

.
.
Hari-hari yang begitu menyakitkan, nyatanya pernikahan yang selama ini Dunk impikan hanyalah tragedi panjang yang ia sesali seumur hidupnya.

"Ini surat cerai, aku ingin kau segera menandatanganinya" ucap Joong seraya memberikan kertas perceraian untuk Dunk tanda tangani.

"Tapi kenapa?" Tanya Dunk, hatinya mencelos melihat Joong telah mempersiapkan surat cerai untuknya.

"Maaf Dunk, maafkan aku. Selama ini aku sama sekali tidak pernah mencitaimu. Aku terpaksa menikah denganmu karena keinginan kedua orang tuaku."

Jawaban Joong membuat hati Dunk semakin sakit, setelah bertahun-tahun ia lalui ternyata semua perjuangannya dan pernikahannya berakhir dengan sia-sia. Dunk tidak siap.

Hatinya hancur...

Selama ini Dunk selalu pasrah dengan sikap Joong yang selalu saja seenaknya,  menyakitinya terus-menerus. namun kali ini berbeda, ia benar-benar terluka kali ini.

Joong menyerah dengan pernikahan mereka.

"jika aku bisa kembali ke masa lalu, maka aku tidak akan pernah sudi menikah dengan laki-laki sepertimu" ucap Dunk pilu.

"Maaf Dunk" hanya itu yang dapat Joong katakan.

Mau bagaimana lagi? Memang sejak awal Joong tidak pernah mencintai Dunk. Ini hanyalah perjodohan yang sudah diatur oleh orang tuanya sejak Joong masih remaja. Seluruh hidupnya sudah diatur oleh kedua orang tuanya dan bahkan Joong sendiri tidak memiliki andil atas hidupnya sendiri.

Kehidupannya terasa semu dan hampa.

Joong juga yakin bahwa Dunk juga tidak mungkin mencintainya.
Lagipula semua terjadi bukan karna keinginan mereka berdua.

Namun di sisi lain pemikiran Dunk berbanding terbalik dengan Joong.
Bagi Dunk, Joong lah orangnya.
Joong lah yang telah membuatnya jatuh dengan perasaan terlalu dalam.

Kehidupan yang ia pikir selama ini sudah tertata rapi dan terencana sehingga ia hanya perlu menjalaninya saja, nyatanya tidak seindah harapannya.

Begitu kelam, pedih dan tidak dapat diungkapkan lagi semua luka yang berbekas adalah penanda siksaan yang seolah tidak akan pernah berakhir.

Dunk berlari pergi meninggalkan rumah yang telah menjadi saksi bisu kehidupan pernikahan mereka selama ini, melajukan mobilnya dengan kecepatan tunggi tanpa peduli hujan yang sedang mengguyur deras kota tempat ia tinggal.
Ntahlah Dunk juga tidak tahu tujuan mana yang akan ia tuju, ia hanya ingin pergi jauh melupakan semua hal yang telah menyakitinya.

Mimpi-mimpinya hancur dalam semalam, Dunk kira dirinya akan bahagia. Nyatanya takdir indah yang dia impikan tidak berpihak padanya, semua kacau dan Dunk begitu takut menerima kenyataan ini.

Pria yang ia kira begitu sempurna, nyatanya hanyalah lelaki pengecut dan mengerikan.
Dengan beraninya melakukan hubungan terlarang, bercinta dengan terang-terangan dan tidak peduli dengan sosok yang telah menjadi istrinya itu, lalu dengan entengnya meminta perpisahan, meskipun ikatan suci pernikahan mereka dilakukan dihadapan tuhan.

"Jika aku punya kesempatan untuk kembali diwaktu yang sama saat aku bertemu denganmu dan memintamu menjadi milikku, aku sendirilah yang akan menghancurkan pilihanku. Hidup bersamamu adalah kesalahan fatal yang akan selalu aku sesali sepanjang  hidupku"



~BRAKKK~
.
.
.

Suara pecahan kaca beradu dengan bunyi mesin yang terbakar, aroma bensin mulai tercium. Melalui kesadarannya yang mulai menipis Dunk berharap bahwa semua yang telah ia lewati hanyalah mimpi , dan tuhan, akan berbaik hati untuk membangunkannya dari mimpi buruk ini.


Semoga saja......












T.B.C

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang