.
.
.
Pagi ini Dunk menjadi lebih sibuk dari biasanya, ia memasak beberapa lauk untuk sarapannya pagi ini.
Hari ini hari libur jadi Dunk bisa sedikit bersantai.
Sudah 3 hari ini Joong masih dalam perjalanan bisnisnya, dan orang tuanya juga masih di Singapore, Jadi Dunk mengisi waktu liburnya dengan memasak sarapan untuk orang-orang yang bekerja dirumahnya pagi ini.Sudah beberapa menit Bibi Lusi menemani Dunk, membantunya memotong sayuran dan menyiapkan bumbu keperluan memasak anak laki-laki yang menjadi tuannya itu. Bibi Lusi begitu memuji masakan yang Dunk buat, perbincangan ringan mereka memang sudah dimulai sejak mereka melangkah ke dapur tersebut.
"Oh iya bi, nanti sore aku ingin mencoba resep cookies yang aku lihat di internet. Bisakah bibi menemaniku belanja?"
"Tentu saja tuan Dunk, bibi akan memeriksa oven yang ada didapur dan peralatan lainnya untuk tuan gunakan sore ini"
"Terima kasih banyak bi" ucap Dunk sopan.
Bibi Lusi membantu tuannya menyiapkan sarapan. Semua lauknya sudah matang, ia membatu Dunk membawa makanannya ke atas meja dan menata piring, gelas dan peralatan makan lainnya.
Dunk puas dengan hasil masakannya hari ini, sejujurnya bibi Lusi sedikit heran dengan kemampuan memasak tuannya, terlihat seperti koki profesial. Bahkan lauk yang Dunk buat bukan lauk yang biasa bibi Lusi masak.
Bibi Lusi bangga dengan tuannya yang sudah ia temani sejak kecil, terlihat begitu dewasa.Dunk sadar, bibi Lusi sedang tersenyum padanya lalu dunk menengok.
"Bi Lusi tersenyum kenapa?"
"Ah tidak, bibi hanya merasa bangga pada tuan Dunk. Dulu tuan masih sangat kecil sehingga segalanya harus diurus dengan baik namun sekarang tuan bahkan sudah bisa membuat makanan yang sangat enak. Waktu terasa berlalu begitu cepat."
Dunk terharu mendengar perkataan bibi Lusi, ia lalu merangkulnya.
"Makasi ya bi sudah menemani Dunk selama ini" bibi Lusi hanya membalas pelukan Dunk dengan perasaan haru.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi, asisten rumah tangganya yang lain segera membukakan pintu.
Dunk mengenali orang yang baru datang, itu nyonya Aydin, Ibu kandung Joong."Halo sayang" ucap ibu Joong yang baru datang langsung menghampiri Dunk.
Dunk segera melepas celemek yang ada ditubuhnya lalu menghampiri calon mertunya itu dan menyalaminya.
"Apakabar ma?" Tanya Dunk sambil memeluk tubuh nyonya Aydin.
"Tentu saja baik, Beberapa hari yang lalu Baifern memberi kabar pada mama bahwa dia akan pergi untuk cek kesehatan papamu di Singapore bersama dengan kakakmu. Jadi mama memutuskan mampir kesini karna Joong juga masih dalam perjalanan bisnis"
Dunk tersenyum lalu mempersilahkan calon mertuanya itu untuk bergabung ikut sarapan bersamanya, bi Lusi lalu pergi kebelakang meninggalkan Dunk dan nyonya Aydin yang duduk dimeja makan.
Dunk menuangkan air minum digelas dan meletakan piring kosong dimeja dihadapan mama Joong lalu menuangkan nasi hangat.
"Mama mau makan yang mana ma? Dunk ambikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloomy Love (JoongDunk story)
FanficBagaimana jika akhirnya kamu bisa kembali ke masa lalu? Apa yang akan kau lakukan? Tentu saja merbaiki kesalahan bukan? Itulah yang terjadi pada Dunk Natachai Boonprasert, pria manis dan lemah lembut ini harus mengalami kepahitan dalam kehidupan per...