.
.
."Halo? kau sudah sampai?"
"........."
"Oke!"
Pip!
Joong mematikan sambungan teleponnya lalu menatap wajah Dunk yang tengah duduk di ranjang tempat ia dirawat. Joong berjalan mendekati sosok indah itu lalu duduk disebelahnya sembari mengelus lembut surai halus milik pria yang tengah menatap wajahnya dengan pandangan lugu.
"Ayo pulang."
"Memangnya tidak apa-apa jika pulang sekarang?"
"Tidak apa-apa, dokter sudah mengijinkanku pulang hari ini. Ayo....!"
"Baiklah."
Dunk mengangguk lalu mengikuti langkah kaki Joong yang tengah berjalan sembari menenteng tas ditangannya. Dunk sangat lega karna hari ini Joong diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan intensif dirumah sakit. Perasaannya terasa lebih ringan sekarang, dirinya memiliki banyak hal yang ingin ia lakukan setelah sesampainya di rumah nanti.
Joong menghentikan langkah kakinya saat menyadari Dunk sedikit jauh berjalan dibelakangnya. Pria itu menunggu Dunk berjalan tepat disampingnya untuk menyamakan langkah istrinya dan kemudian beranjak bersama meninggalkan gedung serba putih itu menuju dimana mobilnya yang menjemput mereka berdua telah tiba.
"Maaf karna sudah merepotkanmu." Ucap Joong memulai pembicaraan setelah beberapa saat hening.
"Aku yang seharusnya meminta maaf, maaf karna tidak menjagamu dengan baik." balas Dunk pelan.
Joong menggengeleng.
"Tidak. Kau sama sekali tidak bersalah, akulah yang seharusnya meminta maaf. Maafkan aku ya Dunk, aku tidak akan mengulanginya lagi."
"Hu'um" balas Dunk sembari mengangguk pelan.
Joong tersenyum hangat melihat reaksinya istrinya itu, tangannya bergerak merengkuh pundak sempit Dunk dan kembali fokus berjalan bersama menuju pintu keluar rumah sakit. Semuanya baik-baik saja dan Dunk maupun Joong tidak perlu mengurus administrasi lagi karna semuanya telah di urus orang tuanya. Dunk hanya perlu mengambil obat dan pulang bersama Joong ke rumah mereka berdua setelah suaminya diijinkan untuk pulang.
.
.
.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Joong kala menyadari Dunk tengah melamun dan pandangannya terlihat kosong.
Joong dan Dunk tengah duduk berdampingan dibagian jok belakang audi putih yang tengah berjalan mengantarkan mereka berdua kembali pulang ke rumah mewah yang mereka tinggali bersama.
"Aku? Tidak ada." Jawab Dunk singkat tanpa
Joong mengelus pelan punggung tangan Dunk dan memandangi wajah cantiknya.
"Apapun itu, katakan saja dan jangan ragu. Aku suamimu Dunk, kau tidak perlu merasa sungkan."
Dunk menengok kearah Joong yang tengah menatap wajahnya. Pria itu mengulas senyum tipis padanya. Dunk mengangguk pelan lalu kembali mengarahkan pandangannya kearah luar jendela mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gloomy Love (JoongDunk story)
FanfictionBagaimana jika akhirnya kamu bisa kembali ke masa lalu? Apa yang akan kau lakukan? Tentu saja merbaiki kesalahan bukan? Itulah yang terjadi pada Dunk Natachai Boonprasert, pria manis dan lemah lembut ini harus mengalami kepahitan dalam kehidupan per...