Chapter 20

3.5K 220 9
                                    

.
.
.

Joong melajukan mobilnya kemudian pergi meninggalkan gedung kantor. Ia sudah tidak peduli dengan kewajibannya ini. Yang ada dalam pikirannya sekarang, ia ingin segera menemui pria pemilik bibir plum yang selalu menjadi candunya selama ini.

Namun ditengah perjalanan, tiba-tiba Joong menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan membanting setirnya ketika ia sadar bahwa ia sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Dunk, sosok bermata almond yang dulu pernah menjadi miliknya.

Joong memukul setirnya dan menangis terisak-isak sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ingatan soal perkataannya yang kasar di malam itu, dan semua kelakuan kotornya yang dengan kejamnya berkali-kali menyakiti pria yang sudah sangat tulus mencintainya. Tidak mungkin jika Dunk tidak kecewa dengannya.

Ia yang salah sangka selama ini, terlalu meremehkan perasaan Dunk hanya karena dia berusia lebih muda darinya. Dan merasa bahwa hubungannya hanya sebatas permainan yang tidak lucu, dari keegoisan kedua orang tuanya.

Tapi jika berbicara tentang cinta, Dunk bahkan lebih baik darinya. Berkali-kalo ia diuji, tapi Dunk tidak selemah dirinya. Joong bahkan tidak pernah menyadari perasaan Dunk yang begitu tulus, ia terlalu sibuk mengasihani dirinya sendiri sehingga lupa, bahwa apa yang paling berharga yang telah berhasil ia miliki, sudah jauh ia tinggalkan.

Egonya sangat hebat, mengatur dirinya sampai seperti ini. Joong berusaha menetralkan detak jantungnya yang tidak beraturan, ia kemudian berbalik arah dan pergi menuju kediaman kedua orang tuanya. Tidak peduli bagaimana reaksi ibunya nanti, setelah tidak melihatnya selama berminggu-minggu.

Sesampainya dihalaman bangunan megah berwarna putih, Joong menghentikan mobil yang ia pakai, lalu bergerak keluar menuju pintu utama. Dengan perasaan ragu, Joong memberanikan diri untuk tetap masuk kedalam. Langkah kakinya sudah tak asing menginjak lantai marmer mansion itu. jelas sebagian besar hidup yang dimilikinya dihabiskan di mansion ini.

Empat orang maid berpakaian serba hitam memberikan hormat pada Joong, saat ia telah masuk kedalam pintu. Pria bermata hazel itu kembali berjalan menuju tangga berlapis karpet berwarna merah. matanya menyusuri tiap area yang terasa begitu sangat sepi. Ia kembali melanjutkan lagi langkahnya, menapaki tiap anak tangga yang mengantarkannya menuju lantai tempat dimana kamarnya berada. Saat ia mencapai tangga terakhir, Joong melihat sosok ibunya tengah duduk ruang tengah, sebuah ruang dengan sofa abu-abu dan menghadap ke arah Kaca-kaca besar yang mendominasi setiap dinding mansion yang mengarah keluar berisi pemandangan taman belakang.

Joong menelan ludah, sejujurnya ia tidak berani berhadapan lagi dengan ibunya, setelah semua hal kasar yang ia katakan malam itu pada sosok wanita yang telah membuatnya lahir ke dunia ini. Namun ia juga tidak bisa terus menerus menghindarinya.
sedikit ragu Joong berjalan ke arah sang ibu yang tengah duduk dikursi ditengah ruangan sembari menyesap teh perlahan, ia berdiri tepat di arah belakang ...

Suara langkah kakinya tertangkap oleh pendengaran wanita paruh baya itu, ia lalu melirik anaknya yang sudah bermandikan peluh diwajahnya. Wanita itu lalu tersenyum lembut pada Joong, putranya yang sudah beberapa minggu ini tidak ia lihat.

"Sudah kembali nak?" Tegur ibunya lembut, lalu pandangannya teralih pada kotak kecil, yang ada diatas meja. Joong menghapus peluh di pelipisnya, ia memutuskan untuk duduk di sofa yang berada tepat disebelahnya. Wanita itu tersenyum, melihat putranya telah kembali kerumah.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah kamu baik-baik saja? Mama khawatir." Tanya ibunya lembut.

Joong tahu, ia telah melukai perasaan ibunya begitu dalam. Ia hanya menunduk diam, tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun. Perkataannya yang telah lalu, sudah cukup menciptakakan robekan panjang di hati sang ibu. Joong mendongak menatap ibunya dengan pandangan sendu, matanya memerah karena menahan air mata yang terus memaksa keluar dari hazel indahnya.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang